HUT RI, Semangat Nasionalisme Berkobar di Tepian Sungai Pinang

Anak-anak upacara HUT RI ke 74 di tepian Sungai Pinang, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Pantai Nagari Sungai Pinang, Kecamatan XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menjadi saksi berkobarnya semangat jiwa nasionalisme puluhan anak Desa Sungai Pinang (Andespin) saat peringatan HUT RI ke-74.

Hanya berbekal tiang dari bambu bekas dan tanpa kostum formil, mereka mengibarkan sang saka Merah Putih di tepian pantai Sungai Pinang. Upacara bendera yang mereka gelar seadanya, berjalan dengan penuh khidmat. 

Selain upacara bendera, mereka juga melakukan aksi bersih pantai, penanaman mangrove dan mangadakan perlombaan surfing. 

Ketua Anak Desa Sungai Pinang (Andespin) David menyebutkan, upacara bendera dan beberapa rangkaian kegiatan ini, selain ikut memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74, juga sebagai bentuk pembelajaran nilai-nilai nasionalisme atau kecintaan terhadap Tanah Air.

Indonesia, kata David, merupakan Negara maritim. Dia ingin setiap anak-anak di sini mengenal potensi alam, khususnya laut. "Kami ingin mengisi kemerdekaan dengan kesederhanaan, apa adanya, namun penuh arti. Setiap orang punya hak untuk merdeka. Dan inilah cara kami," kata David, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Menurut David, yang terlibat dalam upacara bendera ini seluruhnya merupakan anak-anak yang tinggal di Desa Sungai Pinang. Bahkan, untuk inspektur upacara juga dari mereka. "Kita sebagai wadah yang menaungi mereka hanya mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap negeri ini," ujarnya.

Diketahui, perkumpulan anak Desa Sungai Pinang (Andespin), merupakan sebuah kelompok sadar wisata yang menjadi wadah bagi anak-anak desa setempat untuk belajar berbagai hal. Andespin lahir dari keinginan David untuk mewujudkan kampungnya menjadi sebuah destinasi selam yang konservatif. 

Sejak berdiri pada tahun 2016 silam, David terus berusaha mengedukasi anak-anak dan masyarakat setempat untuk dapat mencintai keberadaan laut. Ruang baca yang ia dirikan tepat di samping rumahnya, menjadi tempat bagi anak-anak desa untuk meningkatkan minat membaca.

David yang juga salah satu penyelam yang tergabung di Diving Proklamator itu, juga menularkan hobi menyelamnya kepada anak-anak desa. Budidaya mangrove, juga menjadi salah satu program prioritas Andespin.

David sadar kampungnya merupakan zona merah rawan gempa dan tsunami. Lantaran itu, mangrove yang diyakini mampu menahan laju gelombang tsunami dan penahan abrasi pantai, menjadi salah satu prioritasnya. Seluruh kegiatan Andesin, David selalu melibatkan anak-anak desa setempat.