Moeldoko Klaim Rektor Asing Bisa Tingkatkan Daya Saing RI
- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan rektor asing adalah salah satu langkah untuk menciptakan Sumber Daya Manusia atau SDM Indonesia yang unggul. Menurutnya persaingan di dunia atau lingkungan global saat ini sudah semakin luar biasa.
Hal inilah yang menjadikan alasan pemerintah membuka wacana untuk menghadirkan rektor asing disejumlah perguruan tinggi Tanah Air.
"Upaya untuk menghadirkan rektor asing itu dalam rangka upaya competitiveness membangun sebuah kompetisi global. Enggak ada tujuan yang lain, tujuan ini, tujuan itu. Ndak," kata Moeldoko, ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Dia menegaskan, tujuan utamanya adalah membangun persaingan global. Sehingga, nantinya secara otomatis, rektor dalam negeri akan terpacu untuk lebih baik lagi dibanding rektor asing.
"Kalau nanti rektor-rektor itu yang kita ternyata ada sebelahnya ada rektor asing yang ada di sini, maka akan malu kalau kalah dengan rektor asing. Itu tujuannya untuk membangun kompetisi," jelas dia.
Mantan Panglima TNI itu juga membantah bahwa rektor Indonesia saat ini kurang berkualitas. "Bukan itu masalahnya, bukan itu yang dilihat. Yang maknai itu sebagai upaya membangun kompetensi, itu saja," tambahnya.
Ditambahkannya, rektor Indonesia juga harus perlu diajak 'lari lebih cepat' untuk menghadapi tantangan dunia saat ini. Bukan berarti, rektor dari Indonesia tidak lebih hebat dari rektor asing.
"Oh berarti rektor Indonesia masih dianggap enggak hebat, bukan itu. Akan hebat lagi, kalau di sampingnya ada orang-orang yang perlu diajak lari. Kalau saya pelari, saya merasa 10 menit sudah hebat, tapi kalau begitu sebelah saya sembilan koma sekian, saya akan latihan lagi, lebih hebat lagi," katanya.
Sejauh ini, dia mengatakan akan ada rencana pemerintah mendatangkan rektor dari negara di Asia. Hal itu, berdasarkan diskusi dengan Menristekdikti.
"Rencananya akan diawali satu perguruan tinggi swasta. Ada nanti akan dihadirkan dari kawasan asia rektor itu, nanti negaranya akan disampaikan," katanya. (asp)