Level Waspada, Gunung Tangkuban Perahu Masih Terus Erupsi

Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Adi Suparman

VIVAnews - Status Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat, masih pada level II atau waspada. Pasca letusan pada 26 Juli 2019, susulan terus bermunculan.

“Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tebal dan tinggi 200 meter dari dasar kawah,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, Senin 12 Agustus 2019.

Tidak hanya itu, aktivitas vulkanologi kawah Ratu terus menunjukkan erupsi susulan. Dengan kondisi tersebut, Kasbani tetap mengimbau kepada masyarakat sekitar, wisatawan dan pendaki untuk menjauh dari bibir kawah dengan radius maksimal 1,5 kilometer.

“Terjadi erupsi menerus di Kawah Ratu, menghasilkan material berukuran abu dengan tinggi kolom abu 90 meter dari dasar kawah. Kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu direkomendasikan untuk sementara ditutup sampai jarak aman,” ujar Kasbani.

Kasbani juga meminta masyarakat di sekitar Tangkuban Perahu tetap tenang beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Tangkuban Perahu dan mengikuti arahan BPBD setempat.

Sebelumnya, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu Bandung Barat dinyatakan berada dalam status level II atau waspada. Tercatat, dalam dua pekan gunung dengan ketinggian 2.084 meter itu mengalami enam kali erupsi.

Erupsi pertama yaitu pada Jumat 26 Juli 2019, Kawah Ratu mengeluarkan hembusan mencapai ketinggian 200 meter dengan tekanan sedang. Kemudian, erupsi kedua kembali terjadi ?pada Kamis malam? ?pukul 20:46? WIB 1 Agustus 2019 dengan hembusan abu mencapai ketinggian 180 meter.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), Kasbani, menjelaskan pada erupsi ketiga yaitu pada sini hari tadi sekitar ?pukul 00:43? WIB terjadi yang berlangsung selama tiga menit. “Erupsi kembali terjadi pada ?pukul 01:45? WIB, ?03:57? WIB dan ?04:06? WIB. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm,” ujar Kasbani.