Giliran Mahasiswa Galang Dana Bantu Pengungsi Rohingya di Aceh

Pengungsi rohingya dievakuasi ke perairan Aceh.
Sumber :
  • Dok. Polres Aceh Utara

VIVA – Sekitar 94 pengungsi etnis Rohingya yang terombang-ambing di lautan Aceh, diselamatkan oleh para nelayan. Bantuan untuk mereka terus diupayakan oleh masyarakat Aceh. Diantaranya adalah mahasiswa, dengan melakukan aksi penggalangan dana.

Melihat kondisi pengungsi yang memprihatinkan itu, mahasiswa dari Aceh Barat melakukan aksi penggalangan dana di jalan. Mereka berharap, para pengendara bisa menerima dan membantu para pengungsi ini sebagai saudara. Aksi penggalangan dana dilakukan di persimpangan lampu merah di Aceh Barat.

Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HMI Cabang Meulaboh, rela turun ke jalan agar bisa membantu para pengungsi tersebut. Dimana mereka terbuang dari tanah kelahirannya di Myanmar, dan memutuskan mengarungi lautan. Awalnya tujuan mereka adalah Australia. Namun kapal yang digunakan bermasalah, sehingga terombang ambing di lautan dekat Aceh, dan diselamatkan para nelayan.

Baca juga: Dinyatakan Hilang, Jayadi Ternyata Bertahan Hidup di Tengah Laut

Aksi galang dana ini, akan terus dilakukan mahasiswa untuk beberapa hari ke depan. Dana ini diharapkan, bisa digunakan oleh para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Selain kebutuhan hidup mereka selama terdampar di Aceh ini.

Dengan keberadaan para pengungsi ini, mahasiswa berharap pemerintah tidak memulangkan mereka ke negara asalnya, Myanmar. Dengan alasan kemanusiaan, para mahasiswa tak rela kalau pengungsi ini dipulangkan, lantaran akan mendapatkan perlakuan yang tidak layak oleh rezim di tempat mereka berasal.

Tamleka, koordinator penggalangan dana tersebut mengatakan, mereka berharap dana yang dikumpulkan ini bisa membantu para pengungsi Rohingya tersebut. Agar mereka tidak kekurangan gizi, karena tidak ada bekal yang mereka bawa. Mereka juga menuntut, agar pemerintah bisa memberikan tempat yang layak bagi pengungsi ini.

Satu unit kapal yang mengangkut 94 pengungsi Rohingya ditemukan oleh nelayan perairan Aceh. Kapal yang berisikan 25 pria dan 69 wanita itu ditemukan nelayan saat hampir tenggelam. 

Setelah ditemukan 94 pengungsi Rohingya itupun dievakuasi menuju Kuala Tanah Jambo Aye, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, dan belum diberikan izin untuk sandar ke darat. 

Kapolres Aceh Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Hadiyanto mengatakan, kapal yang mengangkut WNA itu pertama kali terlihat pada Senin, 22 Juni 2020 sore. Lalu ditarik oleh nelayan dan masuk ke pesisir Aceh Utara pada Rabu siang.

Laporan: Chaidar Azhar/ TvOne Aceh Barat.