Jokowi Ingatkan Kepala Daerah, Pentingnya Tahapan Menuju New Normal
- Instagram: Joko Widodo
VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada kepala daerah mulai dari gubernur, bupati dan wali kota agar merujuk data science dalam setiap membuat kebijakan pengendalian COVID-19. Selain itu, dalam membuat kebijakan harus minta saran dari scientist juga.
"Jangan kita membuat kebijakan, policy tanpa melihat data, tanpa mendengarkan saran dari para pakar. Ini berbahaya. Minta masukan dari pakar epidemiologi," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis, 25 Juni 2020.
Menurut dia, berkaitan apabila nantinya situasi di Provinsi Jawa Timur terkendali dan masuk ke new normal atau normal. Maka, perlu diperhatikan tahapan-tahapan pra-kondisi terlebih dahulu untuk menuju ke sana. Sehingga, jangan tahu-tahu sudah dibuka tanpa adanya sebuah pra-kondisi yang baik.
"Cari timing yang betul-betul pas, cari timing yang ditentukan, kabupaten mana dulu, kota mana dulu. Lalu prioritaskan sektor mana dulu yang dibuka, bukan langsung semuanya dibuka. Kita memang harus melalui tahapan-tahapan, jadi rem dan gas harus pas betul. Sektor yang memiliki resiko rendah tentu saja didahulukan, sektor yang memiliki resiko sedang dinomorduakan dan sektor yang risiko tinggi dinomortigakan," ujarnya.
Di samping itu, Jokowi juga minta disiapkan plan-plan agar semua betul-betul terus siaga menghadapi situasi yang tidak terduga. Tentu, hal ini perlu diwasapai karena di dunia informasi yang diterima sudah mendekat ke 10 juta kasus positif. Dengan begitu, jangan sampai Indonesia ikut terseret kepada angka-angka yang besar.
"Oleh sebab itu, perlu kita terus siaga menghadapi situasi yang terus tidak terduga. Kalkulasi semuanya, antisipasi semuanya baik rumah sakit darurat, kebutuhan tempat tidur, dan lainnya betul-betul disiapkan," ucapnya.
Bukan cuma itu, Jokowi meminta kepala daerah untuk mengajak semua tokoh agama, tokoh masyarakat supaya turut mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan seperti pentingnya memakai masker, jaga jarak, cuci tangan secara berulang-ulang.
"Tadi disampaikan oleh Gugus Tugas, masih 70 persen tidak pakai masker, ini angka yang gede banget. Oleh sebab itu, saya minta kepada Gugus Tugas Nasional dan Pak Menteri Kesehatan, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya dan Jawa Timur. Kemudian, tes masif, pelacakan agresif, isolasi agar diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," kata dia.