12 Dokter Residen RSU Soetomo Surabaya Positif COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Tenaga medis di Indonesia semakin banyak yang ikut terpapar virus corona. Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, Joni Wahyuadi bahkan mengabarkan, sebanyak 12 dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Airlangga (Unair) yang bertugas di rumah sakitnya terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Dari jumlah itu, hanya dua orang yang dirawat intensif di rumah sakit.

Informasi dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 itu sekaligus membantah kabar beredar sebelumnya yang menyebutkan bahwa sebanyak 22 dokter residen yang terpapar corona. Ia mempertanyakan kabar itu dan menegaskan bahwa dokter residen yang terpapar corona sementara ini hanya 12 orang.

Sepuluh dokter residen terjangkit corona dengan kondisi ringan dan sedang. Mereka semuanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara dua dokter lainnya yang juga terpapar corona, kata Joni, dirawat intensif di rumah sakit. “Yang sudah kita rawat di (ruang) intensif dua (okter),” katanya dikonfirmasi wartawan pada Minggu, 21 Juni 2020.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Soetojo, enggan membeberkan jumlah pasti dokter residen PPDS yang terinfeksi corona. Ia meminta awak media mengkonfirmasi soal itu secara langsung pada Joni. Namun, Soetojo membenarkan bahwa kebanyakan dari dokter residen yang terpapar corona mengisolasi mandiri di rumah masing-masing. “Tanya Dokter Joni aja,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 22 dokter residen PPDS terpapar corona yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita alias Feny. Ia mengaku mendapatkan informasi itu dari pihak manajemen RSU dr Soetomo.

Usai mendapat informasi itu, Feny mengaku pihaknya langsung mendatangi RSU dr Soetomo untuk berkoordinasi dan memastikan hal tersebut. “Kita dari Gugus Tugas selalu melakukan tracing. Tadi ke RS dr Soetomo untuk melakukan tracing eksternal,” katanya kepada wartawan pada Sabtu, 20 Juni 2020.