Universitas Airlangga Umumkan Temuan Pengobatan Stem Cell COVID-19

Stem Cell diklaim dapat bunuh virus corona
Sumber :
  • YouTube tvOnenews

VIVA – Selain menemukan 5 obat penyembuhan COVID-19, peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya juga mengklaim menemukan pengobatan alternatif menggunakan stem cell. Pihak Unair mengklaim telah melakukan ujicoba dan terbukti efektif untuk pencegahan dan pengobatan COVID-19.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair berhasil membuat 2 jenis stem cell atau sel induk yang dapat membunuh virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.

Dua jenis stem cell tersebut adalah haemotopotics stem cells (HSCs) dan natural killer cells (NKC) sebagai obat COVID-19.

Baca juga: Selain di Indonesia, Malaysia Juga Dilanda Kisruh Tagihan Listrik

Dari uji tantang HSCs, ditemukan bahwa setelah 24 jam virus SARS-CoV-2 Indonesia sudah dapat dieliminasi stem cell tersebut. Sementara itu NKC butuh waktu 72 jam untuk mematikan COVID-19.

“Dari hasil yang kami peroleh, kami sudah melakukan uji efektivitas atas haemotopotics stem cells dan natural killer cells terhadap penanganan virus SARS-CoV-2 Indonesia dalam rangka pengobatan,” ungkap Rektor Unair, Mohammad Nasih.

“Kami sudah lakukan di laboratorium kami, dari hasil uji HSCs terhadap virus khas Indonesia, bukan virus China atau pun di tempat yang lain, setelah 24 jam virus sudah dapat dieliminasi oleh HSCS sedangkan NKC setelah 72 jam,“ ujar Mohammad Nasih.

Baca juga: Sindiran Komika Bintang Emon Ramaikan Trending Ga Sengaja

“Sebagian besar, virus diaktivasi oleh NKC tersebut. Dengan demikian maka, stem cell dan sel tersebut bisa mempunyai potensi efektivitas yang cukup bagus bagi antivirus SARS-CoV-2 atau COVID-19 yang bisa diberikan sebagai preventif maupun pengobatan,” tambahnya.

Unair berharap kedua pengobatan stem cell itu menjadi rekomendasi bagi para dokter, industri obat dan masyarakat dalam menangani COVID-19 secara cepat. Pihak Unair pun menegaskan akan terus mendukung segala usaha untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: SKB 4 Menteri: Pendidikan Tatap Muka Hanya Bagi Zona Hijau