Dikabarkan Dipukuli di Nusakambangan, Ini Pengakuan Habib Bahar
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Habib Bahar bin Smith mengeluarkan pernyataan dalam sebuah video untuk mengklarifikasi kabar bahwa dirinya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Lapas Batu, Nusakambangan. Pesan itu ia tujukan untuk keluarga, istri dan murid-muridnya.
Dalam video tersebut, Bahar bin Smith menegaskan mulai dari pertama kali dia dijemput dari pondok pesantren oleh pihak lapas, lalu dibawa ke Lapas Gunung Siundur, kemudian dibawa ke Lapas Batu Nusakambangan, ia berada dalam keadaan sehat walafiat.
Bahar mengatakan, bahwa tidak ada perilaku ataupun tindak kekerasan yang terjadi pada dirinya. Kabar yang menyebutkan bahwa dirinya dipukuli dan diperlakukan tidak baik merupakan kabar tidak benar.
"Saya diperlakukan dengan bagus, sesuai dengan SOP. Seluruh petugas yang terkait dengan masalah lapas, baik di Gunung Sindur dan Nusakambangan, semua melayani saya sesuai standar. Jadi tidak ada seperti kabar di luar sana, bahwasanya saya dipukuli, saya bonyok-bonyok, tidak ada itu," ujarnya dalam video tersebut yang disiarkan TvOne, Minggu 25 Mei 2020.
Saksikan Video: Beredar Kabar Dipukuli di Nusakambangan, Habib Bahar Buat Pengakuan
Bahar bin Smith mengatakan keluarga dan orang terdekatnya sangat memahami karakternya yang seperti 'bola karet', apabila semakin ditekan bukannya semakin menunduk justru semakin menjadi. Dia mengatakan semua petugas berbicara dengan lembut dan baik selama Bahar bin Smith menjadi warga binaan di LP Nusakambangan.
"Semuanya baik, lembut dan saya juga sebagai warga binaan yang baik, kalau petugas baik kepada saya, maka saya berlaku lebih baik lagi. Saya lebih nurut lagi. Tapi kalau saya diperlakukan buruk dari awal, maka saya lebih buruk dan jahat lagi," kata dia.
Sementara itu terkait masalah rambut, Bahar bin Smith mengatakan sesuai SOP di Nusakambangan maka warga binaan yang baru harus dipotong rambutnya. Sebagai warga binaan yang taat dan patuh kepada aturan, ia mengaku bersedia dipotong rambutnya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Dia juga meyakinkan kepada keluarganya untuk tidak perlu mengkhawatirkan sakit lambung yang dideritanya. Dia menyebut petugas setiap hari melakukan pengecekan kesehatan dan tensi, untuk memastikan kesehatan warga binaan.
"Jadi keluarga tidak usah khawatir karena hampir setiap hari saya dicek terus. Karena mereka khawatir kalau ada apa-apa mereka juga akan kena. Mereka sesuai dengan SOP melayani dengan baik, tidak ada saya dipukuli, tidak ada. Saya di sini dilayani dengan baik dan sesuai dengan standar," ungkapnya.
Baca juga: Hoax, MUI Sebut Rapid Test Corona Modus PKI untuk 'Menghabisi' Ulama