Angin Segar dari Pemerintah, Kondisi Negara Membaik Juni atau Juli
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menjelaskan partisipasi masyarakat seperti tidak mudik, tetap tinggal di rumah hingga rajin menjaga kebersihan diri dapat membantu dalam memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Yuri bahkan menjelaskan jika masyarat komitmen dalam menjalankan hal tersebut bulan Juli kondisi negara akan berangsur membaik.
"Komitmen kita menjalankan ini dengan baik, insya Allah pada bulan Juni, bulan Juli semuanya bisa lebih baik dibandingkan kondisi sekarang, kita bisa kendalikan maksimal sehingga bisa menuntaskan permasalahan ini dan kita bisa hidup lebih baik lagi dari kondisi yang sekarang dengan kondisi yang mengarah ke kondisi normal," kata Yuri dalam laporan data harian COVID-19 di Gedung BNPB Jakarta Timur, Senin 4 Mei 2020.
Yuri juga meminta masyarakat untuk menghargai dan membantu pasien yang isolasi mandiri, pasien yang sudah sembuh COVID-19 dengan tidak mendiskriminasi mereka. Hal tersebut juga berlaku bagi para tenaga medis yang berjuang sebagai garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19.
"Mari hargai hormati tenaga kesehatan yang telah menjadi garda terdepan dalam layanan penderita covid 19 mereka seharusnya ditempatkan di tempat yang semestinya sebagai orang-orang yang banyak menolong kita bukan kita diskiriminasikan," ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah telah menerima 1.500 dari 172 ribu cartridger yang akan digunakan pada mesin TCM tes cepat molekuler TBC. Alat ini akan membantu pemerintah daerah untuk memperpendek jarak pemeriksaan spesimen dari RS yang merawat pasien menuju ke laboratorium yang ditentukan pemerintah untuk melakukan pemeriksaan PCR.
"Dengan menggunakan mesin TCM -TBC Resistent obat ini bagian upaya meningkatkan pemeriksaan yang lebih banyak lebih masif nantinya akan dilaksanakan isolasi ketat," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Yuri menjelaskan, mesin yang biasa digunakan dalam tes cepat molekuler untuk mendiagnosis tuberkolusis (TBC) ini akan membantu mempercepat diagnosa COVID -19. Nantinya, pemeriksaan dengan mesin TB-TCM ini nantinya akan bermuara ke pemeriksaan PCR atau polymerase chain reaction.
Pemeriksaan tersebut menggunakan antigen. Pelacakan antigen dilakukan pada sediaan sampel dahak pasien yang kemudian diolah dengan ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai.
Baca: Perusahaan di Swiss Ciptakan Alat Tes Corona, Klaim 100 Persen Akurat