Tren Positif, Jumlah Pasien RS Wisma Atlet Mulai Berkurang

Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Sederet data dan angka statistik terkait perkembangan pandemi Virus Corona di Indonesia mulai menunjukkan sejumlah tren positif. Kondisi ini patut diapresiasi sebagai salah satu langkah menatap segera pemulih situasi pandemi ini.

Berdasarkan keterangan data yang dirilis akun BNPB Indonesia, jumlah pasien yang menghuni Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta juga telah menunjukkan tren penurunan.

Sejak pertama kali beroperasi sejak 23 Maret 2020 lalu, rumah sakit darurat tersebut total telah mendata sebanyak 1.814 orang yang terdaftar menjadi pasien hingga Sabtu 2 Mei 2020 pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Terungkap, Begini Janji Luhut Atur 500 TKA China Masuk ke Sultra

Untuk data terakhir pada Sabtu 2 Mei 2020 kemarin, tercatat ada 816 pasien yang menjalani pperawatan intensif di RS Wisma Atlet.

Ada pun perinciannya adalah 724 pasien positif COVID-19, 33 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 59 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dengan pasien laki-laki sebanyak 488 orang dan perempuan 328 orang.

Selain 816 pasien yang saat ini masih aktif dirawat, RS Wisma Atlet juga telah menangani sebanyak 221 pasien tidak rawat inap dan 777 pasien yang sudah keluar.

Dan rincian dari 777 pasien yang sudah keluar tersebut adalah 3 meninggal dunia, 20 atas permintaan sendiri, 668 melakukan isolasi mandiri serta 86 pasien dirujuk ke sejumlah rumah sakit rujukan di Jakarta.

Angka tersebut rupanya menunjukkan tren penurunan dari hari sebelumnya. Pada data Kamis 30 April 2020 lalu, RS Wisma Atlet saat itu total merawat 840 orang pasien dengan yang berstatus positif COVID sebanyak 739 pasien.

Baca juga: Waduh, Bupati Konawe Sebut Luhut Dukung Upaya Datangkan 500 TKA China

Pemerintah Indonesia menyulap Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menjadi rumah sakit darurat untuk menangani COVID 19.

RS Darurat Wisma Atlet yang disiapkan untuk 3.000 pasien bekerja untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan di wilayah DKI Jakarta. Menara tambahan pun siap untuk dikeluarkan terjadi pasien COVID-19.