Ini 23 Kluster Penularan COVID-19 di Jawa Timur

Kluster penuran COVID-19 di Jawa Timur
Sumber :

VIVA – Kasus positif terjangkit virus Corona atau COVID-19 di Jawa Timur sebanyak 189 hingga Senin, 6 April 2020. Dari angka itu, sebanyak 40 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 14 pasien meninggal dunia.

Adapun ke-189 kasus itu teridentifikasi dari 23 klaster penularan yang sampai sekarang masih di-tracing oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim. 

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, mengatakan, dari 23 klaster yang telah teridentifikasi, lima di antaranya berada di Surabaya. Dua klaster yang paling serius ditelusuri di Kota Pahlawan, yaitu Klaster Asrama Haji Surabaya dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Asrama Haji Surabaya adalah lokasi dilaksanakannya pelatihan calon petugas haji dengan peserta 413 orang dari 38 kabupaten/kota se Jatim dan Bali serta Nusa Tenggara Timur. Sementara ini ditemukan 20 kasus positif dari klaster tersebut. Sementara di Klaster PGS ditemukan lima kasus positif COVID-19.

Kohar hanya menyebutkan 20 klaster se Jatim. Itu juga diungkapkan dalam layar peta klaster. Namun, kata dia, sesuai penelusuran terbaru, total semuanya 23 klaster penularan.

"Secara keseluruhan ada 23 (klaster)," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin malam, 6 April 2020. 

Berikut ini persebaran sementara 20 klaster kasus positif Covid-19 di Jatim:

1. Klaster Tenaga Kesehatan Surabaya - Sidoarjo ( 5 Kasus)

2. Klaster Surabaya I/ PGS (5 kasus)

3. Klaster Surabaya II (2 kasus)

4. Klaster Surabaya III (2 kasus)

5. Klaster Surabaya IV (2 kasus)

6. Klaster TKHI-PPHI / Asrama Haji (20 kasus)

7. Klaster Sidoarjo I (4 kasus)

8. Klaster Sidoarjo II (2 kasus)

9. Klaster Sidoarjo III ( 2 kasus)

10. Klaster Kab/Kota Malang (5 kasus)

11. Klaster Kota Malang II (2 kasus)

12. Klaster dari Malang (2 kasus)

13. Klaster INK (2 kasus)

14. Klaster dari Bali (2 kasus)

15. Klaster dari Jakarta (19 kasus)

16. Klaster dari Bogor (2 kasus)

17. Klaster pulang umroh (7 kasus)

18. Klaster seminar di Bogor (9 kasus)

19. Klaster dari Tanah Abang, Jakarta (3 kasus)

20. Klaster Situbondo (2 kasus)