Diduga Kesal, Video Guru di SMAN Bekasi Pukul Siswa Viral

Guru di Bekasi pukul siswa
Sumber :
  • YouTUbe tvOne

VIVA – Video seorang guru yang diduga menganiaya muridnya menjadi viral di media sosial. Diduga, aksi tersebut terjadi di SMA Negeri 12 Bekasi Kota.

Dari video yang beredar, oknum tenaga pendidik berkali-kali memukul seorang siswa yang berdiri di lapangan sekolah dan dilihat oleh para siswa, pada Selasa, 11 Februari 2020.

Selain itu, terlihat juga ada beberapa pelajar laki-laki yang jongkok berbaris. Sedangkan, pelajar perempuannya berdiri menyaksikan aksi kekerasan yang dilakukan guru inisial I.

Wakil Bidang Humas SMA Negeri 12 Bekasi Kota, Irnatiqoh sangat menyayangkan adanya kejadian kekerasan yang dilakukan seorang guru kepada muridnya.

"Ini bukan cara yang baik. Kami sudah sampaikan permohonan maaf kepada murid, orang tuanya dan pihak sekolah sudah melakukan penonaktifan jabatan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan," kata Irnatiqoh seperti dilansir dari tvOne pada Jumat, 14 Februari 2020.

Kronologi terjadi aksi pemukulan

Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Bekasi Kota, Nani Nuraini mengatakan sebetulnya memang guru sedang melaksanakan penertiban, kedisiplinan yang sudah ada dituangkan dalam tata tertib sekolah dan itu sudah disosialisasikan.

"Jadi, keterlambatan siswa yang banyak itu diproses seperti biasa, diberikan sanksi apakah disuruh baris-berbaris dan lain sebagainya," kata Nani.

Karena, kata dia, kebetulan pelajar lain yang sudah berada di dalam kelas telah menjalankan kegiatan yaitu tadarus. Memang, kata dia, setiap hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat itu ada kegiatan tadarus di sekolah ini jam 06.30 WIB.

"Dan pukul 06.45 WIB, gerbang akan ditutup karena sudah mulai tadarus," ujarnya.

Begitu gerbang ditutup, Nani kaget ternyata banyak juga jumlah siswa yang terlambat hampir 170 orang. Memang, pihak sekolah belum menelaah alasannya karena memang harus dilihat sebab-akibatnya.

"Mungkin ada unsur kesengajaan atau tidak. Saya rasa tidak ada unsur kesengajaan lah ya mudah-mudahan. Karena anak-anak tergopoh-tergopoh lari, kelihatan," ujar dia.

Pada jam 08.00 WIB, Nani mengatakan para siswa diperkenankan masuk ke dalam. Namun, kebetulan harus ada proses oleh bidang kesiswaan yaitu melihat atribut siswa. Nah, pendidikan dan pembinaan juga siapa yang tidak memakai, dan siapa yang memakai atribut itu.

"Karena ada faktor, ah dia tidak memakai kok tidak dihukum. Sebenarnya bukan hukuman, tapi ditanyakan kenapa. Nah, proses itu dilaksanakan," katanya.

Kaget ada aksi pemukulan

Nani mengatakan dalam melakukan pemeriksaan atribut, terlihat sudah ada Guru BK, bidang kesiswaan dan staf lain yang menanganinya. Kebetulan, Nani saat itu ada kegiatan menerima guru kepala sekolah lain yang menjadi tamu.

"Terus, ibu lihat berjalan tidak ada masalah apa-apa. Ibu perhatikan berjalan lancar," kata dia.

Tapi ketika pas jam 08.20 WIB, ada guru lain yang melapor bahwa seorang guru melakukan pemukulan. Tersontak, Nani langsung memerintahkan agar aksi pemukulan itu harus dihentikan.

"Hentikan. Ibu tidak bisa keluar cepat-cepat, hentikan, kasih sanksi yang lain. Kejadian yang tahu persis memang staf kami kesiswaan, karena dia yang delegasikan oleh bidang kesiswaan untuk menangani," ujarnya.

Diduga guru tersebut kesal

Nani menduga mungkin guru yang melakukan pemukulan kepada siswa kesal. Karena, ketika para pelajar diminta untuk maju dan berdiri tidak ada yang berani untuk proses pemeriksaan atribut sesuai tata tertib sekolah.

"Kan disuruh berdiri, dimohon untuk berdiri yang tidak memakai gesper. Berdiri lama mungkin, disuruh berdiri tidak naik-naik akhirnya dia kesel, dipukullah," kata Nani.