WNI dari Wuhan Diobservasi di Natuna, Begini Kondisi Kamp Karantinanya
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China sudah tiba di Bandara Hang Nadim, Batam pagi tadi seiring meluasnya wabah virus corona di negara itu. Setelahnya, sejumlah WNI diberangkatkan menggunakan tiga pesawat menuju kamp karantina untuk melakukan observasi di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau pada Minggu siang, 2 Februari 2020.
Selain Menteri Kesehatan Terawan Putranto, sejumlah pejabat pemerintah juga berada di tempat observasi tersebut untuk menyambut WNI yang dievakuasi sekaligus melihat kamp karantina itu. Mereka di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Adapun tempat observasi sebelumnya adalah sebuah Hanggar, yang di dalamnya didirikan sejumlah tenda. Menurut Terawan, di dalam tempat observasi itu disediakan fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Akses komunikasi ke keluarga tidak dibatasi, kan ada Hp, wifi juga ada, TV juga, semua ada fasilitas," kata dia, dikutip dari tvOne.
Selain itu, WNI yang diobservasi juga akan diberikan makanan bergizi dan enak. Supaya tidak jenuh dan stres, akan ada kegiatan masyarakat, seperti olahraga di sana.
Kondisi kesahatan WNI juga akan terus dipantau dan disiapkan penanganan cepat jika terjadi hal yang tak diinginkan. Adapun tim medis gabungan dari Kementerian Kesehatan dan TNI yang akan menjalankan tugas tersebut.
Sementara Muhadjir menambahkan bahwa di tempat observasi ini, semua fasilitas sudah disiapkan pemerintah, mulai dari tempat tidur, bantal, dan selimut. Di samping itu, juga disediakan peralatan mandi dan peralatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
"Ini adalah salah satu tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau yang dijadikan tempat untuk menampung, mengevakuasi WNI, saudara-saudara kita dari Wuhan, China," kata dia, dikutip dari VIVAnews.
Pemerintah juga berupaya membuat WNI merasa nyaman dan senang selama menjalani observasi selama 14 hari di sana. Tak cuma fasilitas hiburan, pemerintah juga menempatkan pendingin ruangan supaya mereka tidak kepanasan.
"Saya sudah coba, ini (tempat tidurnya) lumayan empuk, nyaman, kemudian disediakan AC juga supaya mereka tidak kepanasan dan mereka juga bisa menonton televisi," ujarnya.