Walikota Risma Ada di Jakarta, Tetap Bisa Mengintip Surabaya
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Acara Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan yang berlangsung pada sabtu 11 Januari 2020 di Jakarta mendadak heboh. Keriuhan itu terjadi, saat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memasuki arena pameran perjalanan rempah di lokasi Rakernas.
Perempuan yang akrab disapa Risma ini, langsung diserbu para kader partai Berlogo Banteng untuk melakukan Swafoto (Selfie). Dia mengunjungi pameran stan Kabupaten Tapanuli Utara, dan memberi saran mengenai produk kopi asal Sumatera Utara.
"Ini kemasannya kurang bagus. Kasih ke anak-anak muda desain," ujarnya di Jakarta, Sabtu 11 Januari 2019.
Nama Risma memang menjadi perhatian, lantaran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji dirinya. Dia termasuk salah satu kepala daerah yang berprestasi dan cerewet, menurut Megawati dalam pidato politiknya.
Baca juga: Iran-AS Memanas, Pemerintah Imbau Warga RI di Timur Tengah Waspada
Meski mendapat pujian dari Ketum PDIP saat berada di Ibu Kota, Risma tak meninggalkan tugasnya sebagai seorang Wali Kota. Dia menyempatkan waktu, untuk membuka komputer tablet dan melihat kamera pemantau atau CCTV di wilayah kerjanya.
Risma meninjau seluruh situasi di wilayah yang dipimpinnya lewat satu perangkat teknologi.Risma menekan komputer tablet ke kanan dan kiri secara khusus untuk memastikan beroperasinya pompa pintu air di seluruh Surabaya.
"Aku mantau pompa pintu air. Jadi tahu pompa dinyalakan atau ndak," tuturnya.
Risma mengatakan, teknologi semakin memudahkan tugasnya. Misalnya terkait pompa banjir di musim hujan ini. Dia menyebut, petugas di lapangan akan terpantau kerjanya ketika pompa tersebut dibutuhkan.
Menurutnya, CCTV yang tersebar di Kota Surabaya, juga berfungsi memantau arus lalu lintas, rumah ibadah, sekolah, pusat perbelanjaan, hingga pergerakan manusia lewat sistem face recognition (pengenalan wajah).
Risma menegaskan, semua sistem yang dibangunnya juga dapat memantau kerja anak buahnya di kantor. Selain itu, ia juga menyebutkan, pusat laporan aduan masyarakat yang bisa dikontak melalui telepon 112.
"Sudah tidak bisa nipu gitu ke aku. Kalu tidak pake teknologi capek kerja, ndak kecil Surabaya tuh," tuturnya.