Peristiwa Bikin Geger di Penghujung 2019: Garuda hingga Penyiram Novel
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Selasa, 31 Desember 2019 menjadi hari terakhir tahun 2019. Sepanjang tahun ini, ada beberapa peristiwa besar terjadi di Tanah Air.
Bahkan pada penghujung 2019, sejumlah peristiwa yang bikin geger masih terus terjadi. Beberapa di antaranya, skandal Garuda dan tertangkapnya penyiram air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Selain itu, ada beberapa peristiwa lainnya. Dan berikut ini enam peristiwa heboh jelang tutup tahun 2019:
Skandal Garuda
Pada 17 November 2019, pesawat baru Garuda Airbus A330-900 tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten dari Prancis. Saat pemeriksaan, pihak Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menemukan onderdil motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton yang diselundupkan.
Diduga barang ilegal tersebut milik Direktur Utama Garuda Ari Askhara. Buntutnya, Menteri BUMN Erick Thohir memecat Ari Askhara bersama empat direksi lain yang diduga terlibat, yakni Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar.
Selain penyelundupan yang terbongkar, ada kasus lain perusahaan penerbangan pelat merah itu selama dipimpin Ari Askhara. Misalnya, memoles laporan keuangan 2018 hingga kandasnya kerja sama dengan Sriwijaya. Bahkan, salah satu akun di Twitter membuka skandal lainnya di internal Garuda.
Kasus Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya mengumumkan tidak mampu membayar klaim polis jatuh tempo produk JS Plan sebesar Rp802 miliar kepada nasabah pada Oktober 2018 lalu. Klaimnya terus membengkak dan kasusnya makin ramai saat puluhan nasabah korban gagal bayar Jiwasraya mengadu kepada Komisi VI DPR pada awal Desember 2019.
Pada akhir tahun ini, klaim jatuh temponya menjadi Rp12,4 triliun dan perusahaan mengaku tak sanggup membayar. Direktur Jiwasraya Hexana Tri Sasongko pada pertengahan Desember lalu di Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR menyebut bahwa penyebab masalah besar di Jiwasraya karena iming-iming imbal hasil tinggi dari produk JS Plan.
Adapun jumlah aset Jiwasraya hingga September lalu tercatat sebesar Rp25,6 triliun, dengan utang yang harus dibayar mencapai Rp50 triliun. Presiden Jokowi telah meminta Menteri BUMN dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mencari solusi. Kejaksaan Agung pun ikut turun tangan, sementara KPK menyatakan turut memantau proses pengungkapan kasus tersebut.
Bus Sriwijaya terjun ke jurang
Bus Sriwijaya dengan rute Bengkulu menuju Palembang mengalami kecelakaan tunggal di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Senin malam, 23 Desember 2019, sekitar pukul 23.15 WIB. Bus menabrak pembatas jalan hingga menyebabkannya terjun ke jurang sedalam 75 meter.
Akibatnya, 48 orang menjadi korban. Dari 48 orang, 35 orang di antaranya meninggal dunia, dan 13 sisanya selamat tapi mengalami luka-luka. Insiden itu terjadi diduga karena bus mengalami rem blong dan kelebihan muatan.
Dan ternyata sebelum bus jatuh ke jurang, berdasarkan penuturan salah satu korban selamat bernama Hasana (52 tahun), bus sudah mengalami sejumlah insiden kecil selama di perjalanan. Misalnya, menabrak bus travel dan hampir terbalik karena masuk ke selokan. Sat itu, penumpang yang panik turun dan setelah mendapat bantuan dari Bus Sriwijya lain, bus baru jalan hingga akhirnya menabrak pembatas di Liku Lematang dan menyebabkan terjun ke jurang.
Baca juga:
Deretan Kebijakan Jokowi Paling Kontroversial Sepanjang 2019
7 Tokoh Nasional yang Kematiannya Paling Menggemparkan Tahun Ini
Ratna Sarumpaet, John Kei, Dhani Bebas
Tiga sosok yang sempat menghebohkan Indonesia menghirup udara segar baru-baru ini. Mereka, yakni seniman dan aktivis Ratna Sarumpaet, John Keimantan bos preman paling ditakuti di Jakarta John Kei, serta seniman dan politikus Ahmad Dhani yang bebas jelang tutup tahun 2019.
Ratna Sarumpaet yang divonis 2 tahun penjara lantaran terbukti menyebarkan berita bohong atau hoax penganiayaan terhadap dirinya dibebaskan pada Kamis, 26 Desember 2019. Dia keluar setelah 15 bulan mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur usai mendapat remisi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Pada hari yang sama, John Kei yang terbukti bersalah membunuh Bos Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung pada Januari 2012 juga bebas dari Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dia yang sempat dijuluki ‘Godfather of Jakarta’ itu bebas setelah menjalani dua pertiga masa tahanan dipotong remisi 3 tahun 30 hari dari vonis 16 tahun penjara.
Sementara Ahmad Dhani bebas pada Senin pagi, 30 Desember 2019. Dia bebas setelah menjalani masa hukuman 11 bulan penjara di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena kasus ujaran kebencian di Twitter. Namun Dhani yang mendapat remisi satu bulan dari vonis 1 tahun penjara itu langsung menjalani masa percobaan selama 6 bulan atas pernyataan 'idiot' yang diucapkannya kepada organisasi massa (ormas) di Surabaya tahun lalu.
Gerhana matahari cincin
Gerhana Matahari Cincin (GMC) menghampiri Indonesia pada Kamis, 26 Desember 2019 lalu. Beberapa wilayah di Indonesia, ada yang bisa melihatnya secara utuh, tapi ada yang cuma sebagian.
Daerah yang bisa melihat peristiwa itu secara utuh, yakni Sibolga (Sumatera Utara), Padang Sidempuan (Sumatera Barat), Duri (Riau), Batam dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Tanjung Selor (Kalimantan Utara). Di Wilayah Indonesia bagian Barat (WIB), gerhana matahari cincin berlangsung mulai pukul 10.22 WIB, diawali dengan awal gerhana matahari sebagian, dilanjutkan dengan awal gerhana matahari cincin pada 12.16 WIB.
Kemudian pertengahan gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.17 WIB, dilanjutkan dengan akhir gerhana matahari cincin pukul 12.19 WIB dan akhir gerhana matahari sebagian pada 14.14 WIB. Sedangkan di wilayah Jakarta, gerhana matahari cincin mulai pukul 10.42 WIB hingga 14.23 WIB. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyia-nyiakan untuk menyaksikan fenomena tersebut, termasuk masyarakat Jakarta yang memenuhi Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM).
Penyiram air keras ke Novel ditangkap
Dua orang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan ditangkap pada Kamis malam, 26 Desember 2019. Dua orang terdga pelaku berinisial RB dan RM adalah anggota polisi aktif. Mereka diamankan di Jalan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Jokowi sebelumnya mengintruksikan supaya pelaku penyiraman air keras ke Novel ditangkap pada awal Desember. Adapun kasus penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017 lalu saat Novel dalam perjalanan pulang ke rumah usai menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Terkait penangkapan tersebut, tim pengacara Novel mengatakan ada tiga kejanggalan. Pertama, polisi tiga hari sebelum penangkapan menyatakan belum menemukan terduga pelaku, lalu menerbitkan Surat Perintah Dimulai Penyidikan (SPDP) baru. Kedua, mendadak muncul orang yang seolah menjadi juru bicara Polri AM Hendropriyono untuk masalah pengungkapan kasus itu, padahal dia pensiunan jenderal TNI dan tidak terkait dengan tim penyidik kasus Novel.
Ketiga, orang di luar Polri, yakni Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku sebelumnya telah mendapat informasi valid soal dua tersangka penyerang Novel. Neta kala itu menyatakan bahwa terduga pelaku menyerang Novel karena masalah dendam pribadi.