Ternyata Banyak Celah Penyelundupan Barang di Pesawat Baru
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mencopot I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Ari Askhara diduga menyelundupkan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Garuda Airbus A330-900 dari rute Toulous, Prancis ke Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Seorang pilot yang juga vlogger asal Indonesia, Vincent Raditya membuat video berjudul 'Bagaimana Proses Penyelundupan di Pesawat Baru (Bagaimana Celahnya)' yang diunggah ke Youtube pada Selasa, 10 Desember 2019.
Kapten Vincent mengaku cukup sering melakukan delivery flight karena memang memulai kariernya sebagai co-pilot dan kapten. Menurut dia, delivery flight merupakan penerbangan untuk mengambil pesawat baru dari pabrik.
"Pabriknya Airbus yang utama di Toulous dan Hamburg. Kadang kita ngambil kalau engak di Toulous, ya Hamburg, tapi kebanyakan ngambilnya di Toulous," kata Vincent.
Menurut dia, di sana bisa melihat berbagai macam pesawat dari sejumlah maskapai penerbangan yang sudah disiapkan untuk diambil. Makanya, semua berkumpul di delivery center yang namanya Airbus Delivery Flight Center.
"Kalau delivery flight itu sendiri kita berangkat dari Jakarta numpang dengan pesawat airlines biasa, bisa naik apa pun pesawatnya sebagai penumpang dan menggunakan visa biasa maupun visa turis," ujarnya.
Celah menyelundupkan barang di pesawat
Menurut Vincent, ada celah bagi oknum melakukan penyelundupan barang dari luar negeri ke dalam bagasi pesawat. Hakikatnya, pesawat ini ada di bandara yang aksesnya luas sekali. Misal, kata dia, ketika pesawat mendarat banyak sekali mobil yang mondar-mandir, sehingga sulit membedakan apakah mobil tersebut dari domestik atau internasional.
"Anggap saja pesawat ini diparkir di remote 51, lalu ada pesawat remote 52, misalnya. Ini merupakan pesawat domestik, jadi celahnya itu terlalu banyak dan kita tidak bisa ngomong bagaimana memantaunya soalnya tidak gampang juga untuk memonitoring itu," kata dia.
Makanya, Vincent menilai kasus penyelundupan motor Harley Davidson, itu Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan sidak yang tidak direncana tanpa diberi tahu untuk mengecek pesawat baru Garuda Airbus A330-900 di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita tidak pernah bisa tahu karena sangat sulit untuk memonitor kejadian ini, di mana pesawat diletakkan di tempat parkir tidak jauh sama terminal domestik bisa jadi, sehingga tidak gampang untuk monitor itu semua," ucapnya.
Akibat hal itu, ada celah untuk melakukan penyeludupan barang. Penyeludupan pun bisa dilakukan oleh siapa pun.