2 Pesan Penting Rektor UGM ke Menteri Nadiem Makarim
- Twitter/@Kemdikbud_RI
VIVA – Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono mengaku sudah dua kali bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Dalam momen pertemuan tersebut, Panut memberikan sejumlah masukan untuk dunia pendidikan tinggi, salah satunya bagaimana agar kampus di Indonesia laku atau dilirik oleh industri.
"Saya sudah. Saya ketemu mas Mendikbud dua kali. Yang pertama dengan beberapa rektor sekitar 25 saat itu. Kemudian kemarin beliau menghadiri milad Muhammadiyah di Jogja," ungkapnya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis 28 November 2019.
Dia mengatakan dalam pertemuan itu sudah memberi masukan kepada pendiri Gojek tersebut. Panut berharap masukannya bisa diformulasikan dalam kebijakan Kemendikbud. Sejauh ini, Panut masih menunggu apakah masukannya benar-benar dipertimbangkan atau tidak.
Panut mengungkapkan, salah satu masukan yakni bagaimana industri bisa memiliki ketertarikan dengan perguruan tinggi untuk membangun riset bersama kampus-kampus. Masukan lainnya soal regulasi, menurut Panut, aturan dalam dunia pendidikan ini masih diperlukan.
Menanggapi masukan tersebut, Panut mengatakan, kala itu Nadiem menyampaikan aturan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini kurang memberikan kebebasan.
"Kemudian terkait dengan regulasi, pak Menteri kan menyampaikan bahwa sekarang banyak regulasi yang kurang memberi kebebasan dalam proses pendidikan," ujarnya.
Menurut Panut, dalam kadar tertentu regulasi memang diperlukan. Dia mengibaratkan regulasi layaknya kereta yang masih memerlukan rel untuk bisa berjalan lebih cepat.
"Kalau misalnya kita gambarkan kereta, rel itu tetap harus ada. Tetapi rel itu tidak boleh menghambat kereta supaya lari cepat. Tetapi bahwa tujuan kereta harus ke sana ya difasilitasi. Kalau jalannya enggak ada nanti ke mana arahnya. Perlu dibuat terbaik nanti seperti apa," kata Panut.