Kronologi Penolakan Ustaz Riza Muhammad Saat Masuk ke Hong Kong
- instagram Ustaz Riza Muhammad
VIVA – Ustaz Riza Muhammad mengalami pencekalan di imigrasi Hong Kong. Kedatangannya ditolak padahal dia akan menghadiri undangan dari Majelis Wirit Harian Hong Kong dan Majelis Nurul Falaq Kendal Hong Kong.
Saat tiba di bandara, dia dan asistennya melenggang namun tidak saat di imigrasi. Ustaz Riza harus tiga kali mengalami wawancara bahkan dianggap sebagai teroris. Padahal asistennya lolos dan tidak ada masalah.
"Trus dia (petugas imigrasi) bikin notice disimpen notice itu, saya disuruh ke pinggir. Belum pernah saya digituin sama pihak imigrasi. Sekali di gituin di luar negeri lagi, habis itu saya ditaruh di belakang ruangan imigrasi ada beberapa interview. Mereka tanya, Anda mau ke mana, saya katakan saya dipanggil menjadi pembicara oleh komunitas Islam yang ada ada di Hong Kong, saya katakan mereka (komunitas Islam) mengundang saya," katanya di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 25 November 2019.
Bukannya malah diloloskan, Ustaz Riza digiring ke ruangan yang lebih dalam dan kembali ditanya oleh petugas imigrasi.
"Itu lebih private, ditanya bawa uang berapa, saldo ATM berapa dan di sini berapa hari, komunitas apa yang mengundang," lanjut dia yang kembali digiring ke ruangan ketiga disambut oleh beberapa polisi.
"Aduh mati gue, ini kenapa saya enggak paham. Satu jam kemudian dia ngeluarin notice, saya baca itu penolakan untuk saya masuk ke Hong Kok. Saya katakan apa alasannya? Dia bilang 'ini alasan imigrasi. Anda tidak perlu tahu, siapapun tidak perlu tahu'. Kalau Hong Kong memulangkan seseorang atau ketidaksukaan itu alasan negara. Untuk menjaga keamanan'," tutur Riza ingat dengan tulisan tersebut.
Sontak dia kaget dianggap sebagai teroris, Riza harus dipulangkan. Tak satupun pihak bisa membantu dia, padahal sudah video call dengan KJRI. Temannya yang bekerja di direktorat imigrasi Indonesia pun juga tak bisa membantu. Selama tujuh jam Ustaz Riza tidak mendapatkan pendampingan.
"Wah gila emang gue teroris, saya bukan teroris. Saya enggak punya catatan kriminal, paspor saya bersih, saya tidak bersinggungan dengan pemerintah. Ternyata panitia sudah tahu ada beberapa kasus sebelum saya ada beberapa ustaz dipulangkan. Salah satunya Gus Miftah, setahun lalu Ustaz Abdul Somad dan ada ustaz enggak terkenal yang cuma lokal dia juga dipulangkan tapi istri dan anaknya lolos," tutur Ustaz Riza.
Ustaz Riza menyayangkan hal tersebut. Padahal anaknya lagi sakit, sang ibunda juga tengah, istrinya menangis, semuanya khawatir. Dia ingin membahasnya dengan pihak kementerian luar negeri dan Menkopolhukam. Bahkan semua barang miliknya dirampas, dompet, ATM, dan pakai detektor. Dia sangat merasa tak nyaman.
"Yang bikin saya kecewa adalah kenapa tidak ada pendampingan dari Indonesia untuk masalah ini. Memang Hong Kong rusuh banyak demokrasi, apakah setiap penceramah yang track record nya baik dicurigai seperti itu. Makanya saya mohon ke MUI dan KJRI dan pihak pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," ujar dia yang trauma kembali ke Hong Kong.