Mbak Tutut Unggah Video Penting Soeharto, Yusuf Mansur: Bismillah

Mantan Presiden Soeharto
Sumber :
  • YouTube/@HM Soeharto

VIVA â€“Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut Soeharto mengingatkan kembali pesan almarhum ayahnya, Presiden Soeharto supaya mencintai produk dalam negeri.

Tutut Soeharto mengunggah sebuah video dokumentasi Presiden Soeharto di akun Twitternya, Rabu 20 November 2019. Ia mencantumkan tautan YouTube dengan judul 'Temu Wicara Presiden Soeharto pada Pencanganan Gernas Pelestarian Nilai Kepahlawanan'. Acara tersebut diselenggarakan di Surabaya, 23 November 1995.

Nah, pesan Presiden Soeharto saat itu tentang anak-anak muda atau para pelajar harus ditanamkan cinta tanah air dan produk dalam negeri. Sehingga, kata Soeharto kala itu, mereka yang hidup pada 2020, menjadi benteng untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara dan bangsa. Ustaz Yusuf Mansur ikut-ikutan mengunggah video yang sama tersebut.

Tutut Soeharto mengatakan almarhum Soeharto sejak 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi, yang mana banyak serbuan produk asing. Maka, perlu dihidupkan kembali rasa nasionalisme para generasi penerus bangsa.

"Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati. Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri," kata Tutut Soeharto lewat Twitternya yang dikutip pada Kamis, 21 November 2019.

Sementara, Ustaz Yusuf Mansur juga ikut mengunggah video Presiden Soeharto terkait pesan anak-anak muda supaya mencintai tanah air dan cinta produk dalam negeri supaya menjadi benteng menjaga NKRI.

"2020 tinggal besok... Tapi kita masih bisa berjuang... Ayo... Bersama2.. Bismillaah...," tulis Yusuf Mansur lewat akun Instagramnya.

Berikut pesan yang disampaikan Presiden Soeharto:

Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan benar-benar untuk mencintai tanah air, untuk mencintai produk dalam negeri. Maka, para remaja yang sekarang nanti hidup di tahun 2020, akan menjadi benteng untuk mempertahankan daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Sebab kalau para pemuda nanti kesemsem kepada produk yang murah dan baik tapi hasil luar negeri, hancur daripada bangsanya. Apa? Produknya tidak ada yang membeli. Kalau tidak ada yang mau beli, pabriknya tutup. Lantas semua tidak bisa bekerja, tidak bisa makan, lah itu.

Jadi daripada semua pendidikan, lebih-lebih juga daripada perguruan tinggi, harus mampu mempersiapkan. Bukan kita curang, tidak. Tapi kita menyelamatkan negara, kita sekarang harus meningkatkan daya saing kita yang tinggi dan pasti kita dapat, yakin.

Tapi andaikata tidak senjatanya adalah mulai sekarang adalah nasionalisme, mencintai produk dalam negeri, harus mulai sekarang.