Profil 3 Calon Wakil Panglima TNI, Ada Menantu Profesor Intelijen
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Jabatan Wakil Panglima TNI dihidupkan lagi lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66/2019. Era Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, jabatan Wakil Panglima TNI dihapus. Tapi, dihidupkan kembali oleh Presiden Jokowi.
Tiga kepala staf, yaitu KSAD, KSAL, dan KSAU disebut berpeluang mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Berdasarkan data yang diolah VIVA, Kamis, 7 November 2019, berikut profil ketiga calon Wakil Panglima TNI.
Laksamana Siwi Sukma Adji
Ia lulusan Akademi Angkatan Laut pada 1985. Siwi menjadi KSAL pada 23 Mei 2018, menggantikan Laksamana Ade Supandi yang memasuki masa pensiun. Sebelum menjadi orang nomor satu di TNI AL, Siwi menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI menggantikan Letnan Jenderal Bayu Purwiyono.
Beberapa jabatan yang pernah diemban selama ini, diantaranya Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI dan Panglima Koarmabar menggantikan Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman.
Pascalulus Akademi Angkatan Laut, Siwi langsung bertugas sebagai perwira bahari di KRI OWA-354, Kepala Departemen Operasi KRI Untung Suropati-372, Palaksa KRI Teluk Sampit-515, dan Komandan KRI PRB-728.
Selanjutnya, Komandan KRI STS-376, Komandan KRI Nala, Komandan KDA, Komandan Lanal Pontianak, Komandan Selapa Pusdikopsla, Komandan Satran Koarmatim, Asrena Pangkolinlamil, Asops Pangarmabar, dan Komandan Guskamlatim.
Jenderal Andika Perkasa
Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang juga profesor intelijen, Abdullah Mahmud Hendropriyono ini diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono pada 22 November 2018.
Sejak lulus Akademi Militer, Andika lebih banyak ditugaskan di jajaran korps baret merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia mengawali kariernya di Grup 2/Para Komando Kopassus. Ia kemudian juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus.
Lalu, Andika juga pernah bertugas sebagai Sespri Kasum TNI, Danrindam Jaya pada 2011, Danrem 023/Kawal Samudera pada 2012, dan terakhir, menjabat Kadispenad pada 2013 dengan pangkat bintang satu.
Hanya sebelas bulan menjadi Kadispenad, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) pada Oktober 2014. Andika dipilih sendiri oleh Presiden Jokowi.
Pangkatnya pun naik menjadi bintang dua atau mayor jenderal. Kemudian, Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat, dan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat dengan pangkat di pundaknya bintang tiga atau letnan jenderal.
Selain karier militer yang cemerlang, Andika dikenal cakap di bidang akademik. Ia menghabiskan waktunya di Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan studi di Harvard University untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktoral di George Washington University.
Marsekal Yuyu Sutisna
Marsekal Yuyu Sutisna resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada 17 Januari 2018. Ia dilantik menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.
Sebelum menjadi KSAU, pria kelahiran Cicalengka, Bandung, 10 Juni 1962 tersebut pernah menempati posisi jabatan tertinggi kedua di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), yakni sebagai Wakil KSAU.
Selain itu, sepanjang kariernya di dunia militer, teman seangkatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ini juga pernah menjadi Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto, Atase Pertahanan RI di Washington DC, Amerika Serikat, hingga menjadi Staf Khusus Kasau pada 2015.
Selama mengabdi di TNI AU, Yuyu pernah menjadi pilot dari pesawat tempur F-5 Tiger II dengan nama sandi Lion. Menarik ditunggu siapa yang mengisi jabatan Wakil Panglima TNI.