Ada Tradisi Makan Tabek di Peringatan Hari Santri Nasional
- timesindonesia
Salah satu yang melekat dalam kehidupan santri adalah makan nasi Tabek bersama. Hal inilah yang dilakukan, oleh peserta Apel Akbar Hari Santri Nasional 2019, di Kabupaten Bondowoso.
Tabek adalah, nasi yang dibungkus dengan cara digulung, mengunakan daun pisang. Biasanya, tabek digelar dan dimakan bersama.
Dalam Apel Akbar HSN di Bondowoso ini, para pejabat baik eksekutif dan legislatif, Tokoh NU, dan seribuan santri yang hadir makan tabek bersama.
Pantauan di lapangan tampak Bupati Salwa Arifin, Ketua DPRD H Ahmad Dhafir, mantan Bupati Bondowoso sekaligus Mustasyar PC NU KH Amin Said Husni, Ketua PC NU Bondowoso, Rais Syuriah, Dandim Letkol Inf Jadi, dan jajaran pejabat dan tokoh agama makan tabek, layaknya santri.
Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin selaku pembina apel berharap, peringatan HSN dapat dijadikan jembatan untuk makin memajukan peradaban Islam, dan mempersatukan umat Islam.
Menurutnya, setiap santri harus memupuk rasa kesadaran, bahwa mencintai tanah air merupakan sebagian dari iman. Santri harus menegaskan bahwa Islam dan negara tidak bisa dipisahkan.
"HSN sebagai Jembatan emas untuk dalam mengedepankan keberadaan islam. Harus dijadikan momentum meningkatkan kecintaan rasa hubbul waton minal iman. Pada pancasila pada sila pertama yakni ketuhanan yang maha esa," harap pengasuh PP Mambaul Ulum Tangsil Wetan, Wonosari itu.
Bupati Salwa juga ingin agar santri terus meningkatkan kualitas moral, sebagai bekal untuk menangkal penyakit bangsa seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba serta LGBT.
"Mari perbaiki dan makin melekatkan moral nilai-nilai karakter santri untuk menangkal merebahkannya korupsi, narkoba dan LGBT yang mengancam masa depan bangsa," tambahnya.
Ada pun Apel Akbar Hari Santri Nasional 2019 di Bondowoso, diikuti oleh seluruh elemen santri yang terdiri dari Pondok Pesantren, Banom Nahdlatul Ulama seperti Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, IPNU dan Banom lainnya, serta Alumni PKPNU dari semua angkatan. (*)