Pasangan Suami Istri Tersangka Penusuk Wiranto Dikenal Pendiam

Rumah orangtua Fitria Andriana di Brebes dipasangi police line
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Dua pelaku penyerangan dan penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto sudah diamankan dan diperiksa secara intensif oleh Polda Polda Banten dibantu oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kedua pelaku adalah pasangan suami istri, Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana.

Fitri kelahiran Brebes, berusia 21 tahun. Dia tercatat berdomisili di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandenglang, Banten. Sedangkan Abu Rara kelahiran Medan berusia 31 tahun, tinggal di Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumut.

Berdasarkan laporan reporter tvOne, rumah orangtua Fitri di Desa Sitanggal, Brebes, Jawa Tengah digeledah polisi. Aparat kepolisian juga telah memasangi rumah tersebut dengan police line atau garis polisi.

Sementara kedua orangtuanya dibawa aparat kepolisian ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Dari pengeledahan itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga, polisi menemukan enam anak panah, satu busur dan buku catatan.

Menurut warga sekitar, sikap keluarga Fitri dan Fitri dalam keseharian biasa-biasa saja. Namun sebagian warga menilai bahwa Fitri merupakan sosok yang pendiam.  

Pada Juli lalu, Fitri sempat meninggalkan rumah orangtuanya dengan alasan ingin mencari pekerjaan. Tetapi, pada September lalu pulang ke rumah dengan penampilan yang berbeda.

Kakak ipar Syahril diperiksa

Sementara soal Syahril, dikutip dari VIVAnews, dia pernah tinggal di Jalan Alfaka V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Rumah tersebut saat ini ditinggali kakap iparnya.

Aparat kepolisian dengan pakaian preman pun mendatangi rumah tersebut. Kabar penusukan yang dilakukan Syahrial membuat warga sekitar kaget hingga membuat rumah tersebut banyak didatangi warga. Sedangkan kakak ipar Syahril berinisial TR diperiksa aparat kepolisian.  

Sementara itu, sama seperti istrinya, Syahril juga dikenal tertutup, pendiam, dan jarang bersosialisasi dengan tetangganya di lingkungannya, RT 04, RW 01, Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Keseharian dia jarang gaul. Paling keluar cuma beli makanan sama buang sampah aja. Dikenal warga pendiam," kata Ketua RT 01, Mulyadi.

Mulyadi mengaku tak pernah melihat Syahril salat Jumat berjemaah atau ikuti pengajian dengan warga sekitar di masjid. Kendati demikian, pakaian yang dikenakannya mengesankan dia sosok yang religius.

Dia menjelaskan, Syahril dan istrinya tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga. Mereka cuma keluar rumah untuk belanja. Soal profesinya, pasangan suami istri itu pun mengaku jual pulsa dan bisnis online, tapi tak pernah terlihat barang yang dijualnya secara online.