34 Warga Sampang Dipulangkan dari Wamena
- timesindonesia
Sedikitnya 34 orang asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terpaksa dipulangkan setelah menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Mereka tiba di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Sampang pada Minggu (29/9/2019) malam, sekitar pukul 21:00 WIB dengan diangkut satu unit bus.
Setibanya di kantor Dinsos Sampang, mereka langsung didata oleh pemerintah setempat sesuai alamat masing-masing.
Penjabat (Pj) Sekretaris daerah (Sekda) Sampang, Yuliadi Setiawan menuturkan, pemulangan warga Sampang yang bekerja di Wamena, Papua berkaitan dengan faktor keamanan. Mengingat beberapa pekan terakhir kondisi keamanan di wilayah itu sedang tidak kondusif.
"Jadi setelah kami mendapat informasi dari Pemprov berkaitan dengan adanya warga Sampang yang menjadi korban, kami berkoordinasi dengan keamanan dan menyiapkan petugas medis guna mengecak kesehatan mereka," ungkap Yuliadi.
Dijelaskan Yuliadi, sementara ini korban kerusuhan yang berhasil dipulangkan oleh pemerintah adalah warga yang berasal dari Kecamatan Omben, yang rata-rata bekerja sebagai sopir dan pedagang.
"Informasi dari pemprov bahwa masih ada warga Sampang yang akan dipulangkan. Tapi untuk jumlahnya belum detail," timpal Yuliadi.
Salah seorang korban, Mustain (47), mengaku sangat bersukur bisa kembali ke kampung halamanya dengan selamat, sebab kata dia, kondisi di Wamena, Papua benar-benar mencekam saat kejadian.
"Meski tidak ada barang berharga yang bisa kami selamatkan, kami tetap bersyukur karena masih bisa selamat," tuturnya.
Seperti diketahui, dampak kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus berkembang. Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.
Demonstran bertindak anarkis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat. Dalam kerusuhan Wamena itu, ada beberapa korban dilaporkan meninggal dunia. Ratusan rumah penduduk juga dikabarkan rusak dan dibakar.