Hingga Akhir Tahun, Harga Beras di Banyuwangi Dipastikan Stabil
- timesindonesia
Hingga 31 Desember 2019 mendatang, pasokan dan harga beras di Banyuwangi dapat dipastikan stabil. Sebagai bentuk pengamanan terhadap stok beras dilakukan pelepasan armada Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium di Gudang Bulog, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Hal ini dilakukan pemerintah setempat untuk mengantisipasi naiknya harga beras, disaat panen padi sudah mulai berangsur turun.
“Kami lakukan serentak di Banyuwangi. Beberapa titik nantinya akan kita berikan stok beras medium yang tersebar di Banyuwangi,” kata Saidi, Kepala Bulog setempat.
Menurutnya, beras-beras tersebut disebar dalam operasi pasar di 5 titik diantaranya di Kecamatan Banyuwangi, Gambiran, Genteng dan Rogojampi. Kelima titik tersebut, Bulog telah memberikan jatah 15 ton setiap hari.
“Untuk saat ini 2 lokasi dulu. Kecamatan Banyuwangi dan Rogojampi. Karena saat ini masih ada kegiatan Tour De Ijen. Selanjutnya akan kita sebar lagi ke 3 titik tambahan,” katanya.
Kegaiatan ini, lanjut Saidi, dilakukan sebagai upaya antisipasi naiknya harga beras usai musim panen. Setelah sebelumnya diprediksi, saat panen menurun, maka harga beras otomatis akan meningkat.
“Ketersediaan beras medium ini untuk pencatatan BPS juga. Ini sebagai upaya kami untuk stabilisasi harga musim panen habis dan diperkirakn melonjak harga beras,” tambahnya.
Untuk stok beras medium di Banyuwangi sendiri saat ini, mencapai 45 ribu ton. Bahkan kelebihan stok beras ini dikirim ke beberapa pulau di luar Jawa. Yakni, Papua, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sementara stok kami 45 ribu ton beras. Itu juga kita kirim ke Papua, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur NTT sebanyak 8.000 ton untuk tahun 2019,” katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berterima kasih kepada Bulog yang mengantisipasi sejak dini kenaikan harga beras dengan program baru Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Program ini diharapkan bisa menekan inflasi yang ada di daerah.
"Ini terobosan baru yang diluncurkan Bulog untuk manegantisipasi naiknya harga beras saat panen telah usai. Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik," katanya.