Permintaan Terakhir Fuad Amin kepada Khofifah
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA – Mantan Bupati Bangkalan Periode 2003-2012, Fuad Amin Imron alias Ra Fuad, meninggal dunia akibat serangan jantung di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 16 September 2019 pukul 16.00 WIB.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku memiliki kedekatan khusus dengan almarhum Ra Fuad.
Mantan ketua DPRD Bangkalan itu sempat dirawat di Graha Amerta sejak dua hari lalu. Sebelum itu, dia bolak-balik dirawat di RSUD Sidoarjo karena penyakit yang dideritanya.
Sekitar pukul 18.49 WIB, jenazah Fuad dibawa dari Graha Amerta menuju rumah duka di Kabupaten Bangkalan, Madura.
Isak tangis dan kalimat laa ilaaha illa Allah dari bibir keluarga menyertai saat jenazah dibawa dan dimasukkan ke dalam ambulans.
Sementara di halaman dan depan lobi Graha Amerta, anggota keluarga dan simpatisan Fuad Amin berkerumun menunggu jenazah.
"Saya mengenal beliau cukup lama, termasuk mengenal ayahanda beliau dulu bersama-sama di DPR. Kita sebetulnya punya komunikasi cukup lama. Kira-kira dua bulan lalu, beliau bertelepon, beberapa kali menitipkan adiknya, Bupati Bangkalan (Abdul Latif Amin Imron alias Ra Latif supaya dibimbing," kata Khofifah, seperti dikutip dari VIVAnews.
Fuad Amin, lanjut Khofifah, sebelum meninggal juga berpesan agar tak bosan mem-briefing Ra Latif dalam menjalankan tugas sebagai Bupati Bangkalan. Ra Latif adalah adik kandung Fuad Amin. "Pesannya Kiai Fuad, saya diminta menjadi kakak asuh dan membimbing (Ra Latif)," ujarnya.