Pemuda Bondowoso Ubah Pipa Jadi Lampu Hias
- timesindonesia
Selama ini pipa hanya berfungsi sebagai saluran air. Namun di tangan pemuda di Bondowoso bernama Misbahul Munir, justru dijadikan lampu hias bernilai seni.
Di tangan pemuda asal Desa Ampelan, Kecamatan Wringin tersebut PVC (polyvinyl chloride) atau biasa disebut paralon itu, menjadi perabot rumah tangga cantik. Berbagai bentuk lukisan lampu hias karya Munir bisa dipesan mulai lukisan kaligrafi, hewan, dan berbagai jenis lukisan lainnya.
Misbahul Munir mengaku melalui pipa paralon itu dirinya bisa membuat aneka gambar menarik hingga menjadi hiasan cantik.
“Gambar- gambar tersebut dibuat sesuai dengan permintaan pemesan. Mulai dari gambar wajah, flora dan fauna, kaligrafi dan beberapa gambar lain,” jelasnya.
Mengenai desain, gambar dan warna, pelanggan yang menentukan. Sementara Munir hanya menyerahkan perkiraan hasil jadinya sebelum pengerjaan dimulai.
Munir menjelaskan ada beragam teknik saat mengerjakan ukiran gambar pada pipa. Tekniknya disesuaikan dengan gambar yang dipesan pelanggan termasuk juga dengan pewarnaan.
“Waktu pengerjaannya, mulai dari 2 hingga 3 hari tergantung dari tingkat kesulitan. Jika pipanya diolah hingga tidak menyerupai pipa, pengerjaannya memakan waktu hingga seminggu,” jelasnya.
Soal harga cukup terjangkau. Munir mengaku tidak mematok harga mahal. Namun dia tetap mempertimbangkan bahan baku dan tingkat kesulitan pengerjaan.
“Mulai dari 100 ribu hingga 250 ribu. Dengan kisaran harga itu, mampu meraup omzet, setidaknya hampir 2 jutaan per bulan di awal usaha,” paparnya.
Tak ingin sukses sendiri, Munir telah berupaya merangkul pemuda di sekitarnya, agar kreatif dan mampu menghasilkan rupiah.
“Kami tidak terlalu mementingkan soal harga. Pertama ingin produk dikenal masyarakat banyak,” paparnya.
Munir mengaku sudah banyak mendapat pesanan lampu hias. Mulai pesanan dari kalangan mahasiswa, pihak hotel, hingga dari luar kota. Karena itulah dia berharap, lampu hias berbahan pipa paralon itu dapat perhatian pemerintah daerah Kabupaten Bondowoso agar bisa dilakukan pembinaan. (*)