Mahasiswa di Palembang Meninggal Pasca Kesurupan, Mungkinkah?
- U-Report
VIVA –Masyarakat Indonesia masih banyak yang meyakini fenomena kesurupan. Saat kesurupan atau tubuhnya dimasuki makhluk halus, biasanya seseorang akan bersikap di luar kebiasaan. Seseorang yang diyakini kesurupan bakal menunjukkan perilaku abnormal hingga perubahan suara. Tapi baru-baru ini, seseorang meninggal disinyalir setelah kesurupan.
Adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Hebat Sangaji yang meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar resimen mahasiswa atau Menwa. Dikutip dari laman VIVAnews, hasil autopsi tidak menunjukkan indikasi kekerasan. Sehingga kesimpulan sementara, Hebat meninggal karena sakit. Meski belum diketahui detail penyakit yang dideritanya.
Tapi di balik berita duka itu, muncul cerita mengejutkan. Hebat disebut-sebut meninggal dunia karena kesurupan. Sebelumnya, almarhum sempat melihat kuburan Belanda di lokasi pendidikan dasar Menwa UIN Raden Fatah yang berlangsung di Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Saya dapat informasi, sebelum meninggal dunia dirinya kesurupan. Dan katanya dia juga sempat ngomong ada kuburan Belanda di tempat latihan itu," kata Wakil Rektor III UIN Raden Fatah, Rina Antasari, saat dikonfirmasi, Kamis 5 Agustus 2019.
Fenomena kesurupan memang masih menjadi tanda tanya bagi sebagian masyarakat. Tapi, secara medis dan sains kesurupan sebenarnya bisa dijelaskan. Dalam kebanyakan kasus kesurupan, banyak korban mengalami berbagi aspek fisik tertentu. Mulai dari konvulsi, pingsan, perubahan struktur vokal dan wajah, kemunculan tiba-tiba lesi dan cedera kulit, dan hilangnya kepribadian atau ingatan.
Salah satu teori dari kesurupan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, sindrom Tourette dan skizofrenia karena perilaku psikotik dan tak menentu yang sering dilaporkan pada korban kerasukan. Kasus kesurupan paling sering dikaitkan dengan gangguan identitas disosiatif seperti kepribadian ganda yang mengidentifikasi diri mereka sebagai setan. Sejumlah besar gangguan mental dan suasana hati dapat menyebabkan gejala-gejala psikologis kesurupan.
Lalu bagaimana soal perubahan fisik orang yang tengah kesurupan? Hal itu sempat dipresentasikan oleh Dr. Kathleen Sands dari The College of Physicians of Philadelphia, dalam mata kuliah berjudul Demonic Possession and Exorcism: Medical Explainations. Ia menyarankan beberapa kemungkinan penyebab beberapa manifestasi fisik kesurupan.
Beberapa kasus melaporkan kata-kata yang muncul pada kulit korban kerasukan, sesuatu yang oleh Sand dikaitkan dengan urtikaria dermatografik, kelainan yang diterjemahkan menjadi "tulisan di kulit." Mereka yang menderita penyakit ini dapat membelai atau menekan kulit untuk membuat garis merah, seperti bilur yang terlihat mengerikan. Hal ini yang kemudian diduga bahwa orang tersebut mengalami kesurupan.