Sadisnya Aulia Kesuma dan Curhatan Pendiri Bumi Datar yang Dibunuh

Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (kiri) dan anaknya M. Adi Pradana
Sumber :
  • Dokumen Flat Earth 101

VIVA – Pembunuhan sadis pada ayah dan anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili berusia 54 tahun dan anaknya M. Adi Pradana alias Dana berusia 23 tahun, yang kemudian dibakar di mobil menjadi perhatian nasional. 

Belakangan polisi mengungkapkan otak pembunuhan berencana ini adalah Aulia Kesuma yang merupakan istri Pupung yang juga ibu tiri Dana. Kedua korban tersebut ternyata merupakan pendiri dari komunitas bumi datar, Flat Earth 101 (FE101). 

Salah satu peneliti bumi datar di Flat Earth 101, Wahidin Amir yang merupakan sahabat Dana mengatakan, peristiwa pembunuhan sadis tersebut menjawab rasa penasarannya pada Aulia Kesuma. Sebab Dana pernah menceritakan kelakuan ibu tirinya. 

Wahidin menuturkan, setelah perkenalannya dengan Dana, Wahidin kemudian cepat akrab dengan pemuda usia 23 tahun tersebut. Dalam sebuah kesempatan, Wahidin menghadiri talk show dengan Dana. Dari perkenalan dan kegiatannya dengan Dana, Wahidin mendapati ada masalah di rumah Dana. 

"Pradana pernah menceritakan keluh kesahnya kepada saya. Ketika sekembalinya dari talk show, saya berniat mau menginap ke rumah Pradana sekaligus ingin bertemu dengan Ayahnya, pak Pupung," ujar Wahidin kepada VIVA.co.id, Selasa 27 Agustus 2019. 

Mendengar curhatan dari sahabatnya, Wahidin pun makin penasaran dan berniat mengetahui apa masalah yang dikeluhkan sahabatnya tersebut. Wahidin hendak menginap ke rumah Dana, namun keinginan itu ditolak sang calon tuan rumah. 

"Tapi Pradana melarang, sebab di rumahnya ada seorang ibu tiri yang mengancam jika dia membawa teman ke rumahnya. Saya sudah tahu kabar tentang ibu tirinya, dan hari ini apa yang dibilang Pradana ke saya menjadi kenyataan. Benar ibu tirinya yang membunuh,” ujar Wahidin.

Pembunuhan sadis menghebohkan warga Sukabumi, Jawa Barat. Pupung dan Dana dibunuh oleh empat eksekutor suruhan Aulia Kesuma pada Jumat malam 23 Agustus 2019 di rumah Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sesudah dieksekusi, komplotan tersebut membawa mayat ayah anak itu ke luar kota dan dibakar di dalam sebuah mobil di pinggir jalan Cidahu-Parakansalak, Sukabumi pada Minggu siang 25 Agustus 2019. Kedua jenazah yang dibakar itu telah diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur pada Minggu malam.