Pascagempa Banten, TNI Jaga Warga di Pulau Terluar
- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA – Masyarakat yang tinggal di kepulauan sekitar Banten, dijaga oleh TNI AL, usai gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang pada 2 Agustus 2019 lalu.
Pos AL (Posal) Banten memeriksa kondisi dan mengamankan masyarakat yang tinggal di Pulau Tunda, Sangiang hingga Panjang. Memastikan mereka selamat. Lantaran usai gempa, muncul peringatan dini tsunami.
"Sampai saat ini, perintah Komando Atas kepada Pangkalan TNI AL Banten tetap melaksanakan pemantauan perkembangan situasi akibat gempa," kata Letkol Laut (P) Golkariansyah, melalui pesan singkatnya, Minggu 4 Agustus 2019.
Personel TNI AL tersebar di Anyer, Labuan, Sumur, Binuangen, Kronjo, Karangantu, Pulau Panjang dan Pulau Sangiang. Laporan dari setiap Posal dilaporkan ke Lantamal III Jakarta dan Armada 1 TNI AL, untuk mengambil tindakan selanjutnya, jika terjadi bencana alam.
Meski sempat terjadi kepanikan saat gempa dan muncul peringatan dini tsunami, warga yang tinggal di pulau sudah mulai tenang kembali. TNI AL masih terus bersiaga di seluruh pulau yang ada di Banten.
"Perkembangan situasi dampak akibat gempa secara umum masih kondusif walaupun di beberapa wilayah sempat terjadi kepanikan di tengah masyarakat pada saat gempa terjadi. Namun demikian secara umum aktivitas sudah normal kembali," jelasnya.
Begitupun TNI AD, malam usai lindu menerjang langsung mengirimkan 2 SSK prajuritnya ke lokasi bencana, di wilayah Banten Selatan. Prajurit Siliwangi itu langsung menenangkan warga dan membantu proses evakuasi ke lokasi yang lebih aman.
"Setelah mendapat informasi gempa, saya langsung berangkat ke Pandeglang (lokasi bencana). Mereka melakukan pengecekan di lapangan, segera ambil tindakan evakuasi apabila ada korban dengan prinsip utama menyelamatkan nyawa manusia," kata Kolonel Inf Windiyatno, Komandan Resort Militer (Danrem) 064/Maulana Yusud Banten, Minggu 4 Agustus 2019.
Prajuriit Kodam III Siliwangi itu selain mengevakuasi dan menenangkan masyarakat, juga ikut membersihkan puing rumah yang rusak maupun hancur, akibat gempa Banten berkekuatan 6,9 SR.
"2 SSK siap membantu masyarakat dan juga mengantisipasi perkembangan di lapangan. Pasukan dari TNI sudah ditempatkan di Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Cikeusik dan Kecamatan Mandalawangi," katanya.