Bappenas: Ground Breaking Ibukota Baru Indonesia Dimulai pada 2021

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata saat menghadiri diskusi di SMAN 7 Yogyakarta, Jumat (2/8/2019. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merencanakan, ground breaking pemindahan ibukota baru Indonesia akan dimulai pada tahun 2021. Luas lahan yang dibutuhkan untuk ibukota baru ini ditaksir sekitar 200-300 ribu hektar dan pembangunan secara bertahap.

“Targetnya akhir 2024 sudah mulai ada yang pindah ke sana,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata saat menghadiri diskusi di SMAN 7 Yogyakarta, Jumat (2/8/2019).

Rudy menambahkan, konsep ibukota baru untuk Indonesia yang disiapkan di pulau Kalimantan kelak akan berkonsep forest city.

“Sekarang ini baru satu di dunia yang mengklaim sebagai forest city yakni London di Inggris,” ujar Rudy.

Rudy menjelaskan forest city yang dimaksud bukan secara harafiah atau kota penuh taman. Jika London awalnya kota biasa yang kemudian didesain dan dibangun sebagai forest city, Indonesia akan menerapkan langkah sebaliknya.

“Kita akan membangun ibu kota di wilayah yang sudah lebih dulu banyak hutannya, jadi bukan kota yang didesain jadi forest city seperti di London,” ujarnya.

Rudy menerangkan, di ibukota baru itu nanti setidaknya 50 persen hutannya tetap dijaga lestari. Ini mengacu pada konsep dasar forest city yakni green, smart, beautiful and sustainable. Sehingga sumber daya alam yang sudah ada di sana berusaha tetap dipertahankan.

“Bagaimanapun Kalimantan itu Heart of Borneo, itu harus dijaga khususnya sumber daya airnya. Bukan pindah ke sana malah merusak,” papar Rudy.

Rudy menuturkan dalam rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan ini, pemerintah menjamin hutan lindung Kalimantan terjaga.

“Meskipun ini kita akan membangun sebuah ibu kota baru, caranya bukan dengan membabat hutan lindung, hanya lokasinya memang diupayakan dekat dengan kota yang infrastrukturnya sudah jadi agar memudahkan akses,” ujarnya.

Dalam pembangunan kota baru sebagai ibukota ini pun dipastikan tidak mengambil lokasi di kawasan hutan lindung. Rudy menuturkan jika ada hutan lindung sekitarnya yang tak lestari misalnya karena bekas galian tambang akan diperbaiki untuk menunjang forest city itu.

“Semoga ground breaking ibukota baru Indonesia 2021 nanti berjalan lancar,” terang Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas. Rudy Soeprihadi Prawiradinata. (*)