Gempa Banten Terasa Hingga Lombok
- EMSC/@LastQuake
VIVA – Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang 147 km barat daya Sumur Banten pukul 19.03 WIB, Jumat, 2 Agustus 2019. Gempa berpotensi tsunami. Potensi tsunami berada di wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
Gempa turut dirasakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Beberapa wilayah seperti Lombok Tengah, Kota Mataram hingga Lombok Barat merasakan gempa. Di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Mataram, pengunjung berlari menjauhi gedung karena gempa dirasakan cukup keras.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, membenarkan gempa yang dirasakan di Lombok akibat gempa Banten. Meskipun demikian, belum ada laporan kerusakan di Lombok akibat gempa Banten.
"Gempa yang dirasakan di Lombok akibat gempa yang terjadi di Banten," ujarnya melalui pesan singkat.
Gempa juga terasa di Garut
Selain di Lombok, gempa Banten juga dirasakan di Garut. Sejumlah pegawai salah satu bank di Kabupaten Garut berhamburan keluar dari ruangan basemant, mereka mengaku kaget gempa terasa cukup kencang.
Alvin (17) warga Kecamatan Garut Kota, pengemudi gojek yang biasa mangkal di basemant bank tersebut mengaku dirinya tak mengira bahwa itu salah gempa. Namun semakin lama goyangan semakin terasa dan cukup kencang.
"Selain saya ada karyawan bank lainnya berteriak, agar segera keluar karena gempanya besar," ujarnya, Jumat 2 Agustus 2019.
Selain Alvin, sejumlah warga di beberapa kecamaan di Kabupaten Garut juga merasakan gempa. Gempanya terasa sekitar 30 detik, kursi dan gantungan lampu bergoyang.
"Awalnya dikira bukan gempa, kurai dan lampu gantung bergoyang-goyang, sehingga saya dan keluarga segera keluar rumah," kata Sudrajat (46) warga Kecamatan Tarogong Kidul Garut.
Sementara itu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Imat mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan adanya dampak kerusakan akibat gempa. Pihaknya malam ini terus melakukan pemantauan di seluruh wilayah Kabupaten Garut.
"Sampai saat ini belum ada laporan, namun kami bersiaga dan terus melakukan pemantauan," katanya. (ren)