Minyak Tumpah di Karawang, 5.675 Nelayan Tak Bisa Melaut
- ANTARA FOTO/Aji Styawan
VIVA – Sejumlah 5.675 nelayan dari 12 muara yang ada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak bisa melaut lantaran minyak tumpah akibat kebocoran sumur gas Pertamina di Laut Jawa atau di sebelah utara Karawang, Jawa Barat.
"Bahkan tidak kurang dari 120 hektare tambak garam yang tercemar," ujar Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakksyari dalam wawancara di acara Apa Kabar Indonesia di tvOne, Jumat, 2 Agustus 2019.
Tambak itu menghasilkan 35 ton garam per hari. "Kalau hari ini sudah satu bulan berarti sudah berapa ratus ton. Belum lagi petani tambak ikan dan udang," ujarnya.
Menurut dia, akibat kejadian itu, banyak kerugian yang timbul. Saat ini, Pertamina dibantu masyarakat, TNI dan Polri baru fokus menangani pencemaran itu, dan belum ke wilayah penanganan kerugian.
"Kami, Pemerintah Kabupaten Karawang sudah menyimulkan fakta di lapangan dan serta berita acara sudah dikeluarkan bahwa pengeboran sumur baru yang punya izin dari Jawa Barat, sudah melakukan pencemaran lingkungan di pantai Karawang dan Bekasi," ujar Ahmad.
Sore hari nanti, menurut dia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan koordinasi dengan Pertamina pusat. Pemanggilan itu untuk memastikan solusi apa yang akan dilakukan di titik pengeboran sumur baru.
Sebelumnya diberitakan, minyak tumpah di Laut Jawa, sebelah utara Karawang terjadi lantaran kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area PHE ONWJ terjadi pada 12 Juli 2019. Kebocoran terjadi saat pemasangan rangkaian casing scraper terjadi well kick atau merembesnya fluida formasi seperti minyak, gas, atau air, yang kemudian terlihat gelembung di sekitar YYA platform pada pukul 01.30 WIB. (ase)