DPR: Brigjen Rochadi Punya Latar Belakang di Bais TNI
- VIVA / Anwar Sadat
VIVA – Anggota Komisi I DPR, Evita Nursanty menilai Brigjen Rochadi tepat memimpin Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia atau Koopssus TNI. Sebab memiliki latar belakang di Bais TNI dan kopassus.
"Brigjen Rochadi punya latar belakang yang mumpuni termasuk di Bais TNI, kalau tidak salah Akmil 1986 dibesarkan di Kopassus lalu di teritorial. Saya yakin itu pilihan tepat," kata Evita melalui pesan singkat, Rabu 31 Juli 2019.
Ia berharap koopssus TNI menjadi pasukan khusus yang handal dan profesional. Karena sebagai satuan elite yang berasal dari ketiga matra.
"Dalam hal ini, kita berharap Brigjen Rochadi bisa dengan cepat melakukan orientasi. Selamat kepada Brigjen TNI Rochadi menjadi komandan Koopssus TNI yang pertama. Selamat bekerja untuk beliau dan pasukannya. Selamat juga untuk TNI," kata Evita.
Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) diresmikan di Mabes TNI Cilangkap, Selasa, 30 Juli 2019. Pasukan ini memiliki keahlian khusus yang ditonjolkan untuk menjalankan tugasnya terutama memberantas aksi terorisme.
Koopssus TNI ini merupakan kelanjutan dari Satuan Koopsusgab yang sebelumnya dibentuk mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Di mana awal pembentukannya terjadi pada 2015.
Koopsusgab ini adalah tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI. Para prajurit tersebut berasal dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkara punya TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, salah satu keunggulan dari Koopssus TNI ini adalah kecepatan dan ketepatan. Apabila ada ancaman, panglima TNI atas arahan dari Presiden dapat dengan cepat menggerakkannya.
"Ciri dari Koopssus TNI seperti yang saya sampaikan, adalah kecepatan dan ketepatan. Ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, panglima TNI langsung bisa perintahkan bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," kata Hadi di Cilangkap, Selasa 30 Juli 2019.
Secara materiil, menurut Hadi, pasukan Koopssus TNI ini tidak berbeda dengan pasukan elite tiga matra. Namun, karena saat ini ancaman yang hadir di wilayah Indonesia semakin berbeda, makanya ketiga pasukan elite tersebut disatukan agar lebih mumpuni menghadapi ancaman kedaulatan negara saat ini. [mus]