Tangkuban Perahu Masih Aktif, Waspadai Letusan Tiba-tiba

Gunung Tangkuban Perahu pasca erupsi
Sumber :
  • VIVA / Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan agar masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, termasuk pengelola wisata dan pedagang pula turis, mewaspadai potensi letusan freatik yang bisa bersifat tiba-tiba. Disebutkan, letusan tiba-tiba bisa saja diawali dengan gejala vulkanik yang kurang jelas.

Dikutip dari akun Twitter resmi BNPB @BNPB_Indonesia yang diunggah dalam beberapa jam terakhir disebutkan warga juga harus menghindarkan diri dari paparan gas di sekitar kawah gunung. Zat tersebut bisa berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

"Serta tidak diperbolehkan menginap di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks gunung Tangkuban Parahu," dicuitkan akun BNPB.

Sementara sebelumnya, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pedagang dan turis tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 Meter. 

Sementara pada Selasa pagi visual gunung api dilaporkan terlihat jelas sementara kawah putih berasap dengan intesitas tipis kemudian tebal.

Diketahui pascaerupsi pada Jumat pekan lalu, PVMBG masih menetapkan gunung Tangkuban Perahu pada status level I atau normal. Gunung yang tingginya 2.048 mdpl itu mengalami erupsi freatik.

BNPB juga mengimbau agar masyarakat mendapatkan informasi akurat melalui sumber-sumber yang jelas termasuk BNPB, PVMBG maupun dari pemerintah setempat.

Pada Sabtu 27 Juli 2019, kawasa Gunung Tangkuban Perahu diputuskan ditutup untuk sementara pascaerupsi pada Jumat 26 Juli 2019 hingga situasi kembali normal. Akibat erupsi, debu tebal mengendap di seputar kawasan kawah.

Koordinator Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat, Joshua Banjarnahor saat itu menjelaskan, penutupan Tangkuban Perahu ditutup berdasarkan keputusan bersama dengan aparat Kepolisian dan instansi lainnya.

Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Jawa Barat. Sekitar 20 kilometer ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.

Bentuk gunung itu adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang.