Pertamina Klaim Warga Sakit di Karawang Bukan karena Tumpahan Minyak
- Istimewa
VIVA – Pertamina mendirikan empat posko medis untuk mengantisipasi munculnya gangguan kesehatan masyarakat atas peristiwa tumpahan minyak di sekitar Anjungan Lepas Pantai YY, Area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Kawarang, Jawa Barat.
Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, Pertamina telah mendirikan empat posko kesehatan di Karawang, yakni Posko Cemara Jaya, Posko Sungai Buntu, Posko Sedari, dan Posko Pantai Mutiara.
"Pertamina melalui anak usaha PT Pertamedika langsung menurunkan peralatan dan tenaga medis untuk melayani kebutuhan pengobatan masyarakat di sekitar desa terdampak," katanya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu, 28 Juli 2019.
Jumlah pasien rata-rata yang ditangani empat posko itu mencapai 120 orang. Keluhan pasien, antara lain gatal-gatal, pegal-pegal, batuk, dan penyakit lain seperti hipertensi. "Berdasarkan identifikasi sementara, keluhan mereka tersebut bukan dampak langsung dari oil spill (tumpahan minyak),” ujarnya.
Pertamina dan pihak terkait masih menginvestigasi penyebab kejadian. Indikasi sementara menunjukkan adanya anomali tekanan pada anjungan yang menyebabkan munculnya gelembung gas dan diikuti tumpahan minyak.
Pertamina memperkirakan perlu waktu sekitar delapan minggu sejak 25 Juli 2019 untuk menghentikan sumber gas dan tumpahan minyak.
Pertamina menempatkan Static Oil Boom di sekitar anjungan YY yang diindikasikan terdapat sumber utama keluarnya minyak mentah sehingga dapat mengisolasi minyak itu agar tidak melebar ke mana-mana di lautan.
Pertamina juga mengerahkan lima Giant Octopus Skimmer yang dapat menyedot oil spill dengan kecepatan tinggi. Alat itu mampu mengangkat minyak dengan kecepatan sekitar 250 ribu liter per jam, selanjutnya oil spill dipompa ke kapal-kapal untuk penampungan sementara.