Erupsi Gunung Tangkuban Perahu Sudah Diprediksi 10 Hari Lalu
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah memprediksi erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang terjadi Jumat, 26 Juli 2019. Prediksi ini sudah dilakukan 10 hari sebelum kejadian.
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan dengan prediksi tersebut, pihak PVMBG sudah memberi kabar ke pengelola tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu soal kemungkinan aktivitas erupsi.
"PVMBG telah menyampaikan peringatan kepada pengelola kawasan sejak 10 hari lalu terkait dengan kondisi yang mungkin terjadi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat 26 Juli 2019.
Agus menjelaskan, pihak PVMBG sengaja lebih awal memberi pengetahuan terkait kemungkinan terjadinya erupsi ini. Hal itu, agar pihak pengelola kawasan Gunung Tangkuban Perahu meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan erupsi.
"Hal tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan apabila terjadi erupsi, seperti pada Oktober 2013 dan diikuti peringatan kemungkinan erupsi yang terjadi secara tiba-tiba," katanya.
Dia kembali mengingatkan, wisatawan dan warga agar tak mendekat ke kawah Gunung Tangkuban Perahu sekitar 500 meter. Hal ini untuk menghindari kemungkinan erupsi susulan.
"Sehubungan dengan fenomena terkini, PVMBG menginformasikan erupsi susulan dapat saja terjadi dengan potensi melanda masih di sekitar dasar kawah," ujarnya.
Terkait erupsi ini, BNPB memastikan tak ada korban jiwa dan luka-luka. Erupsi Tangkuban Perahu terjadi Jumat, 26 Juli 2019 pukul 15.48 WIB.
"Hingga kini, tidak ada informasi mengenai korban jiwa maupun luka-luka serius pasca insiden," ujar dia saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 26 Juli 2019.
Namun, tercatat ada sejumlah wisatawan menderita sakit usai erupsi. Terhitung ada sebanyak 15 wisatawan sesak napas setelah erupsi.
"Aparat pemerintah telah mengevakuasi pendaki dan pengunjung yang berada di kawasan wisata gunung," katanya.