Kebakaran Gunung Panderman Terparah Sejak 2012

Kondisi terkini Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, 23 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Kebakaran hutan Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur pada Minggu, 21 Juli 2019 malam menjadi kebakaran terparah dalam satu dasawarsa terakhir. Pada hari yang sama ada 100 pendaki yang berada di gunung setinggi 2.045 meter di atas permukaan laut itu.

Beruntung pada hari itu juga seluruh pendaki berhasil dievakuasi. Regu pendakian terakhir yang berhasil dievakuasi adalah M Adnan Fanani dan Firgiawan Listanto, keduanya berasal dari, Mojokerto. Proses pemadaman pun terus dilakukan hingga Rabu, 24 Juli 2019.

Tim gabungan pemadam kebakaran Gunung Panderman terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perhutani, Polri, TNI, serta relawan dari berbagai komunitas. Awalnya hanya menerjunkan 150 personel. Namun karena luasan hektare area terbakar semakin luas, jumlah personel ditambah menjadi 250 orang, pada Selasa, 23 Juli 2019.

"Sejak 2005 ini adalah kebakaran terparah di Gunung Panderman. Memang setiap tahun terjadi kebakaran tapi tak lebih setengah hektare saja. Tapi tahun ini paling parah karena membakar 70 hektare lahan hutan lindung. Kedua pada 2012 membakar sekitar 30 hektare lahan hutan lindung," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim.

Rochim mengungkapkan, laporan terakhir pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB, api di Gunung Panderman dinyatakan padam. Namun, masih ditemukan bara api di beberapa titik yang berpotensi memunculkan api lagi jika tertiup angin kencang.

"Luasan lahan yang terbakar 70 hektare berada di petak 227 dan 213 kawasan Perhutani Desa Pesanggrahan dan Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Jenis tanaman yang terbakar meliputi Cemara Angin, Galitus dan Perdu (semak belukar)," ujar Rochim.

Meski dinyatakan padam, Rochim mengungkapkan bahwa perlu dilakukan pemadaman bara api yang masih ada dan pengawasan bekas kebakaran hutan untuk beberapa hari ke depan. Untuk sementara tim gabungan dibubarkan, hanya BPBD dan Perhutani yang bersiaga untuk memastikan bara api Gunung Panderman benar-benar padam.

"Pemadaman bara api dan pengawasan bekas kebakaran hutan akan dilaksanakan oleh Perhutani dan BPBD. Rencana pemadaman bara api dan pengawasan akan dilaksanakan sampai hari Sabtu, 27 Juli 2019. Kami juga akan lakukan rapat koordinasi untuk evaluasi pelaksanaan penanganan darurat dan rekomendasi pascabencana," tutur Rochim.