Kebakaran Hutan di Gunung Panderman Capai 60 Hektare
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Kebakaran hutan Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, terus meluas. Hingga Senin petangm luas area lahan hutan yang terbakar mencapai sekira 60 hektare.
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama TNI dan Polri, hingga kini belum berhasil memadamkan api yang membakar lahan hutan Gunung Panderman.
"Kurang lebih sampai sore ini, sudah mencapai 60 hektare lahan hutan yang terbakar di Gunung Panderman," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Senin 22 Juli 2019.
Rochim mengungkapkan, kendala utama yang dihadapi oleh tim gabungan pemadam kebakaran adalah medan yang curam, karena berada di tebing Gunung Panderman. Kemiringan lokasi kebakaran mencapai 60 derajat.
"Kesulitan memang, lebih kepada faktor medan yang sulit dijangkau. Sehingga, pergerakan tim lebih lambat dan ketika sudah sampai lokasi, karena memang lereng. Jadi, tidak bisa maksimal untuk pemadaman, karena keselamatan tim sendiri," ujar Rochim.
Rochim mengatakan, dalam operasi pemadaman kebakaran Gunung Panderman personel yang dikerahkan sebanyak 150 orang. Terdiri dari BPBD Kota Batu, TNI, Polri, Perhutani dan sejumlah relawan.
Operasi pemadaman pada hari ini dihentikan, sekitar pukul 16.00 WIB. Operasi pemadaman kebakaran pada hari ini berjalan selama delapan jam sejak pukul 07.00 WIB.
"Hari ini, semua personel baru saja ditarik untuk turun istirahat. Besok operasi lagi dimulai pukul 07.00 WIB. Sebagian bersiaga di pos pantau Jalibar dan Pos Pantau Panderman," tutur Rochim.
Rochim mengungkapkan, hasil pemantauan di lapangan tidak semua lokasi kebakaran dapat terjangkau oleh tim gabungan pemadam kebakaran lahan hutan. Sehingga, penanganan menggunakan teknik bakar balik. Bakar balik untuk mengantisipasi prediksi awal luasan lahan yang bakal terbakar.
"Api yang membakar puncak Gunung Panderman dapat dikendalikan, namun masih meninggalkan bara api yang belum dapat dipadamkan. Perlu pembasahan atau tim yang menjaga bara api sampai padam. Jika tidak bisa, dapat menggunakan cangkul," ujar Rochim. (asp)