Ridwan Kamil Dianggap Banyak Pencitraan, Relawannya Jadi Oposisi
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Relawan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatasnamakan Gerakan Untuk Ridwan Kamil (Gurka) di 27 Kabupaten Kota membubarkan diri dengan alasan komunikasi buruk pascasuksesi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.
Ketua Umum Gurka, Iwan Suhermawan menjelaskan, dengan pembubaran, relawan akan semakin leluasa mengawasi progres pembangunan Ridwan Kamil dalam lima tahun ke depan. Bahkan, menurutnya dalam satu tahun perjalanan kpemimpinan, Ridwan Kamil belum memberikan program yang langsung dirasakan masyarakat.
“Banyak program yang terlalu pencitraan. Banyak yang belum dirasakan masyarakat. Kami meminta juga kepada partai pengusung agar program ini bisa dirasakan cepat. Salah satunya program Jabar Quick Respon, dari 60 tibu pengaduan, yang terakomodir itu baru 300-an,” ujar Iwan di Bandung Jawa Barat, Rabu 17 Juli 2019.
Iwan menilai, sebelum pelantikan menjadi gubernur, koordinasi dengan Ridwan Kamil membahas program untuk lima tahun ke depan terjaga dengan baik. Namun lanjut Iwan, setelah pelantikan intensitas relasi dengan Ridwan Kamil terkesan dibatasi.
“Ada komunikasi yang tersumbat, seperti ada jembatan yang membatasi. awalnya lancar tapi dalam perjalanan dari setahun baru ketemu sekali. Seperti ada benteng yang menghalangi, ini berat buat relawan,” terangnya.
Iwan mengatakan, untuk menjaga tanggung jawab sosial kepada pemilih, pihaknya akan menjadi oposisi mengawasi laju pemerintahan Ridwan Kamil.
“Karena masyarakat terus menagih aspirasi, kita akan terus mengkritisi, pembubaran ini juga agar kami leluasa mengkritisi, mengawasi kinerja beliau. Kita ini relawan yang tidak berharap apa - apa, tidak ada yang ke TAP (Tim Akselarasi Pembangunan), BUMD dan sebagainya,” katanya.
Ketua Gurka Kabupaten Bandung, Dudi Sopandi menyatakan, setelah pelantikan menjadi Gubernur, komunikasi dengan Ridwan Kamil semakin sulit. Bahkan untuk berkoordinasi terkait aspirasi para pemilih pun Dudi mengakui kesulitan.
“Tapi harus ke mana lagi, (Ridwan Kamil) susah dihubungi. Saya tidak bisa apa-apa. Kami juga akan menyampaikan hal ini ke partai pengusung,” katanya.