Mahasiswa Tak Mampu Gratis Biaya Pengembangan di IPB

Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sumber :
  • Facebook - Institut Pertanian Bogor (IPB)

VIVA – Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan seleksi mandiri masuk perguruan tinggi itu melalui Ujian Tulis Mandiri Berbasis Komputer (UTM-BK) untuk program sarjana alias S-1 dan sekolah vokasi atau D-3. Ujian untuk program sarjana pada 13 Juli dan ujian sekolah vokasi 14 Juli.

Ujian dilaksanakan di sejumlah kampus IPB University mulai dari Kampus Dramaga, Kampus Sekolah Vokasi, Kampus Sekolah Bisnis, juga melibatkan sejumlah sekolah menengah di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut Wakil Rektor IPB Drajat Martianto, dalam keterangannya kepada VIVA pada Senin, 15 Juli 2019, pendaftar program sarjana jalur UTM-BK meningkat terus dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 jumlah peserta yang mendaftar program sarjana melalui jalur mandiri sebanyak 12.009 orang, atau meningkat 20 persen dari tahun 2018.

Dari total 12 ribu peserta itu, rinciannya sebanyak 3.268 peserta mengikuti tes UTM-BK dan yang menggunakan skor UTBK sebanyak 8.713. Pendaftar untuk kelas internasional sebanyak 28 orang.

Pendaftar UTM-BK sekolah vokasi sebanyak 2.320 orang. Peserta yang mengikuti tes masuk sekolah vokasi jalur UTM-BK sebanyak 1.015, yang menggunakan skor UTBK (sains-teknologi) sebanyak 791 peserta dan untuk skor UTBK (sosial-humaniora) sebanyak 514 orang. Peserta pada umumnya berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, namun ada juga yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lain.

Mahasiswa baru yang lulus seleksi masuk IPB melalui jalur mandiri akan dikenai Biaya Pengembangan Institusi dan Fasilitas (BPIF). BPIF dibayarkan hanya sekali saat registrasi sebagai mahasiswa baru IPB.

BPIF dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada orang tua mahasiswa, selaku masyarakat, dalam berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan. "Namun demikian khusus bagi mahasiswa IPB University yang terverifikasi tidak mampu, mereka akan dibebaskan sama sekali dari kewajiban membayar BPIF," kata Drajat.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, selama ini kampusnya menunjukkan komitmen besar pada pemberian kesempatan dan ketuntasan belajar mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Di antaranya, dengan jumlah penerima beasiswa Bidikmisi program sarjana sebanyak 868 mahasiswa tahun 2015 (25 persen dari mahasiswa baru), 770 mahasiswa tahun 2016 (21 persen dari mahasiswa baru), 770 mahasiswa tahun 2107 (21 persen dari mahasiswa baru), dan 825 mahasiswa tahun 2018 (23 persen dari mahasiswa baru).

Pada tahun 2019 akan diberikan beasiswa kepada 1.144 penerima Bidikmisi dan ditambah dengan beasiswa alumni berbagai angkatan sehingga secara total dapat mencapai 30 persen dari mahasiswa baru.

Karena itu, katanya, untuk mahasiswa yang lulus jalur mandiri dari kalangan ekonomi tidak mampu akan dibebaskan dari pembayaran BPIF. "Apa yang dilakukan oleh IPB ini sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2017 agar penetapan uang pangkal (BPIF) memperhitungkan kemampuan ekonomi masyarakat," ujarnya.