Salurkan Kepentingan, Purnawirawan TNI Disarankan Bentuk Partai Baru
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA – Momen Pilpres 2019 banyak purnawirawan jenderal TNI ikut mendukung dua pasangan kontestan. Pengamat politik Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai purnawirawan TNI punya peluang membentuk partai baru untuk menyalurkan kepentingan politik.
Ujang menjelaskan dari pengalaman sejak era Reformasi ada sejumlah parpol seperti Gerindra, Hanura, hingga Demokrat adalah contohnya. Tiga parpol itu dianggap sebagai contoh karena peranan tokoh purnawirawan TNI dalam politik di Tanah Air.
Menurutnya, dengan parpol menjadi kendaraan legal dalam sistem politik Indonesia. Ideologi parpol yang dibentuk sesuai dengan pemahaman prajurit TNI yaitu nasionalis.
"Parpol adalah kendaraan yang legal dalam sistem politik di Indonesia. Saya menyarankan purnawirawan TNI membentuk parpol berhaluan nasionalis. Cara ini berpotensi menarik dukungan rakyat," ujar Ujang di Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.
Ujang menambahkan dalam UU, tak ada larangan purnawirawan membentuk parpol. Kata dia, selama memiliki platform, logistik cukup, serta visi misi yang jelas sudah menjadi modal penting. Lalu, syarat penting lain memiliki figur purnawirawan TNI yang kuat.
"Seperti SBY dengan mendirikan Demokrat dan Prabowo Subianto membentuk Gerindra. Dua tokoh itu punya figur yang kuat dalam militer. Apalagi, rakyat Indonesia kan saat ini masih melihat figur sentralistik," jelas dosen Universitas Al-Azhar Indonesia tersebut.
Kemudian, ia menambahkan status purnawirawan TNI juga sudah bebas dalam sikap politik untuk memilih dan dipilih. Berbeda ketika masih aktif sebagai prajurit TNI."Tentara yang sudah pensiun memiliki hak politik memilih dan dipilih," tutur Ujang.
Sementara itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Ade Supandi irit bicara soal usulan agar para purnawirawan TNI membentuk parpol. Dia menjelaskan dalam dinamika politik Indonesia, purnawirawan TNI sudah berkecimpung dengan menjadi pendiri parpol seperti di Demokrat, Gerindra, Hanura.
Sejak pemilu era Reformasi, tercatat Demokrat yang pernah memenangkan Pileg 2009. Partai besutan Presiden RI ke-6 sekaligus Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu meraih 21.703.137 juta atau 20,85 persen. Kemudian, ada Gerindra yang didirikan eks Pangkostrad, Letjen (Purn) Prabowo Subianto pada Februari 2008. (sah)