Kepala BNPB: Sutopo Tidak Pernah Mengeluh
- VIVA/ Zahrul Darmawan.
VIVA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Doni Monardo, mengungkap sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho sebagai salah satu anak buah terbaiknya di lembaga tersebut. Bahkan, mantan Danjen Kopassus ini mengaku, telah mengenal Topo (sapaan akrabnya) sejak lama.
“Saya inikan sudah sejak awal terbentuknya BNPB sudah ada komunikasi dengan Pak Topo. Setelah saya ditugaskan sebagai komandan grup di Paspampres pada tahun 2008, sejumlah peristiwa bencana yang terjadi pada periode 2008-2010 dan 2012-2014 saya selalu berkomunikasi dengan beliau,” katanya saat berkunjung ke kediaman Sutopo di kawasan Raffles Hills, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu 7 Juli 2019.
Sejak saat itulah, Doni mengaku dia dan Sutopo menjadi semakin intens berkomunikasi hingga akhirnya bertugas pada tempat yang sama yakni di BNPB. Di mata Doni, Sutopo adalah pekerja keras dan tidak pernah mengeluh.
“Beliau ini selalu ingin belajar dan semangatnya untuk memberikan informasi kepada publik luar biasa. Jadi beliau bisa mengumpulkan kepingan-kepingan berita informasi dari seluruh BNPB, merangkum menjadi sebuah risalah kejadian dan juga ikut memberikan analisa tentang apa-apa yang perlu dilakukan. Baik pemerintah daerah maupun pusat,” tuturnya.
Di samping itu juga, lanjut Doni, Sutopo sering mendapatkan penghargaan dari banyak lembaga, baik itu lembaga pemerintah maupun dari kalangan media atas kinerjanya yang luar biasa. “Dan kami keluarga besar BNPB sekali lagi sangat kehilangan. Bagi kami pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan.”
Rencananya, jasad almarhum bakal dimakamkan di kampung halamannya, di Jalan Jambu RT 007/009, Siswo Dipuran, Boyolali, Jawa Tengah, pada esok pagi, yakni Senin, 8 Juli 2019. Untuk diketahui, pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu dinihari, sekira pukul 2.20 waktu Guangzhou atau 01.00 WIB. Sutopo Purwo Nugroho bin Suwarsono HS meninggal dunia akibat kanker paru-paru yang dideritanya sejak cukup lama.