Sulitnya Tim SAR Evakuasi Jenazah Pendaki di Gunung Piramid
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Bukan pekerjaan mudah bagi tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Thoriq Rizky Maulidan, siswa SMP yang hilang saat mendaki di Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang dilaporkan hilang sejak 23 Juni 2019 lalu. Medan terjal yang ekstrem harus dilalui karena jenazah ditemukan di dasar tebing.
Upaya evakuasi terhadap Thoriq ini melibatkan ratusan personel gabungan, di antaranya berasal dari Pos BASARNAS Jember, Yonif Raider 514, Brimob Kompi Bondowoso, Polres Bondowoso, Kodim Bondowoso, Polsek Curahdami, Koramil Curahdami, Wanadri, GMPT Bondowoso, SAR OPA Jember, BPBD Bondowoso, PMI, RAPI, ORARI, gabungan komunitas pecinta alam dan Puskesmas Curahdami.
Komandan tim operasi Pos Basarnas Jember, Rudy Prahara mengatakan, pada pukul 09.15 WIB, SRU 2 (terdiri dari tim Pos BASARNAS Jember dan SAR OPA Jember) berhasil bergabung dengan SRU 1 (terdiri dari unsur TNI - Polri, Wanadri, GMPT Bondowoso dan sejumlah unsur lainnya).
SRU 1 dan SRU 2 kemudian menyiapkan jalur evakuasi dan merencanakan langkah-langkah evakuasi yang akan dilakukan, dengan mempertimbangkan kondisi medan yang ada. Tim SAR gabungan mengirimkan tiga orang personel dari SRU 3 untuk bergabung dengan SRU 1 dan SRU 2 sebagai tambahan kekuatan.
SRU 3 sendiri telah sampai di Pos 2 sejak pukul 10.00 WIB. "Tiga orang personel tambahan dari SRU 3 ini sedianya akan membantu proses evakuasi korban secara estafet menuju ke daerah yang dikenal dengan dengan punggungan sirip naga," ujar kata Rudy dikutip dari keterangannya, Sabtu 6 Juli 2019.
Sekira pukul 11.45 WIB, SRU 1 dan SRU 2 belum berhasil mengevakuasi Thoriq dari titik koordinat penemuan menuju ke daerah punggungan sirip naga, karena terkendala ektremnya jalur yang akan dilalui saat proses evakuasi dilakukan. "Alhamdulillah proses evakuasi tahap pertama barusan bisa diselesaikan," ujar juru bicara Basarnas Surabaya, Tholeb Vatelehan.