DPR Sindir Budi Waseso: Jangan Terlalu Emosional
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily mengingatkan kepada Dirut Perum Bulog Budi Waseso agar tidak emosional dalam merespons kebijakan yang dikhususkan untuk kepentingan masyarakat miskin.
Menurutnya, ancaman Buwas, sapaan Budi Waseseo menunjukkan kesan emosional yang kental dan mengedepankan ego sektoral, dan mencoreng citra pemerintah secara keseluruhan .
“Saya ingin mengingatkan jangan terlalu emosional dalam menyelesaikan masalah ini. Ini bisa dibicarakan dengan kepada dingin,” ujar Ace di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Dikatakan Ace, program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dijalankan oleh Kemensos sangat bermanfaat sekaligus memberikan solusi kongkrit bukan hanya kepada rakyat kecil tetapi juga kepada Bulog.
Bulog, kata dia bisa mensuplai 70 persen dari 30 persen kebutuhan beras yang dibutuhkan. Artinya, Kemensos ada iktikat baik untuk membantu masalah beras di Bulog.
Yang perlu diingat, jelas Ace lagi, program BPNT harus dimaknai untuk memberikan keleluasaan bagi masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
”Jika hanya mengedepankan ego sektoral, maka masyarakat yang akan dirugikan. Apalagi program ini, untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan agar terserapnya beras Bulog," kata dia.
Masalah beras yang ada di Bulog juga kerap mendapatkan kritikan dan protes dari masyarakat karena kualitasnya yang kurang memadai.
“Masa beras yang ngendap itu diserahkan ke masyarakat. Masyarakat jangan sampai dicecoki oleh kelebihan stok beras bermasalah dan kualitasnya kurang memadahi,” katanya.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mendesak ada koordinasi antara Bulog dengan penyaluran BPNT atau Rastra, dalam hal ini Kementerian Sosial.
“Harusnya masalah ini bisa diselesaikan internal pemerintah, lakukan koordinasi antar pemerintah,” ujar Enny.
Ia juga mengkritik sikap Buwas yang main ancam mundur dalam menanggapi masalah program yang sebenarnya bermanfaat untuk masyarakat.
“Memang model komunikasi ancam mengancam mundur ini sangat buruk, Kita tidak tahu di internal, apakah ada koordinasi tapi pak Buwas tidak diterima usulannya atau bagaimana, tapi seharusnya tidak ada ancam mundur begitu,” kata dia.
Sebelumnya, Buwas menyatakan mundur dari jabatannya jika BPNT diambil alih oleh pKementerian sosial.
"Saya janji kalau itu (penyaluran beras BPNT) bisa diambil alih oleh Menteri Sosial, 100 persen, saya mundur dari Direktur Utama Bulog. Selesai tugas saya, pengabdian saya selesai karena sudah ada yang bisa mengabdikan yang lebih baik dari saya," kata dia.