Helikopter TNI Hilang setelah Lima Menit Lepas Landas
- ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
VIVA – Helikopter TNI yang dilaporkan hilang di Papua pada Jumat siang ternyata belum lama terbang. Pesawat berjenis MI-17 dengan nomor register HA-5138 itu putus komunikasi dan hilang kontak setelah lima menit lepas landas atau take off.
Berdasarkan keterangan tertulis Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidii, helikopter milik Penerbad TNI AD yang membawa 12 orang kru itu bertolak dari distrik Okbibab. Penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, dalam rangka pengisian ulang bahan bakar (refuel).
Menurut Aidii, heli lepas landas dari Bandara Oksibil menuju Sentani pukul 11.44 WIT dan dijadwalkan mendarat di Bandara Sentani, Jayapura, pukul 13.11 WIT. "Namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut," katanya.
Sesuai laporan Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura, kata Aidii, cuaca di Bandara Oksibil cukup baik dengan jarak pandang 6-7 kilometer saat heli itu mendarat, sebelum terbang lagi. Namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat.
"Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil a.n Ibu Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT (5 menit dari T/O) dan berada di ketinggian 7800 feet, 6 NM ke utara," tulis Aidii.
"Sampai laporan ini diterima," dia menambahkan, "belum didapatkan informasi tentang kedudukan pesawat tersebut. Upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan pesawat M-17."
Pendorongan logistik
Helikopter TNI dengan jenis MI-17 dilaporkan hilang kontak dalam misi penerbangan dari Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Jumat siang, 28 Juni 2019.
Pesawat itu membawa 12 orang terdiri dari 07 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.
Pesawat itu, menurut Aidii, sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Beberapa pos pengamanan TNI di perbatasan Indonesia-Papua Nugini disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara.