Harga Ayam Anjlok, Peternak Ayam di Lamongan Tunda Panen

Aktifitas Samsul Arif, peternak mandiri di Desa Kalipang, Kecamatan Sugio, di kandang ayam miiknya, Selasa (25/6/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Anjloknya harga ayam ras membuat para peternak ayam di Lamongan kelimpungan. Sebagian besar peternak bahkan terpaksa menunda panen.

Seperti yang dilakukan oleh Samsul Arif, salah satu peternak mandiri di Desa Kalipang, Kecamatan Sugio. Ia lebih memilih membatalkan panen meskipun ayam peliharaannya telah berusia antara 40 sampai 50 hari yang merupakan usia panen.

"Setelah mendapat informasi harga ayam ras di pasar hanya Rp 6 ribu per kilo, saya memilih untuk menunda panen," kata Arif, Selasa (25/6/2019).

Harga ayam ras di pasaran memang mengalami penurunan cukup derastis dari Rp 16.000 hingga Rp 19.000 per kilo, menjadi Rp 6.000 hingga Rp 7.500 per kilo.

Menurut Arif, jika ayam dipanen dengan harga Rp 6000 per kilo, para peternak akan mengalami kerugian mencapai Rp 10.000 per ekor.

"Lebih baik saya menunda panen dulu sambil menunggu harga stabil," ujarnya.

Arif menambahkan, selain berdampak kepada peternak mandiri, anjloknya harga ayam juga dirasakan peternak ayam kemitraan di Lamongan. Sebab meskipun sudah ada kontrak di awal dengan perusahaan penyedia bibit dan pakan ayam. Namun jika harga ayam di pasaran turun, potongan tidak ikut turun.

"Sama saja mas, baik peternak ayam mandiri maupun peternak kemitraan, sama-sama akan merugi kalau harga ayam ras yang anjlok," keluh Samsul. (*)