Dirjen PAS Genjot Kemandirian Warga Binaan
- Kemenkumham
VIVA – Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, menekankan jajarannya untuk terus mendorong pembinaan kemandirian warga binaan atau narapidana. Hal ini penting guna meningkatkan kemampuan diri dalam menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi warga binaan saat kembali kepada masyarakat.
”Menjadi tantangan tersendiri bagi Ditjen PAS untuk membina dan mengantarkan warga binaan menjadi terampil dan mandiri," kata Sri Puguh di Jakarta, Jumat 21 Juni 2019.
Menurutnya, diperlukan juga keterlibatan pihak ketiga. Mulai dari kementerian atau lembaga, LSM, maupun lembaga pelatihan kerja dan juga para pemerhati pemasyarakatan dalam kegiatan pembinaan.
"Mulai dari produksi hingga distribusi produk-produk yang dihasilkan di dalam lapas dan rutan," katanya.
Peningkatan kemampuan warga binaan ini memang terus didorong Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan upaya terpadu dan konsisten dengan menumbuhkan kecakapan dan kemandirian warga binaan. Banyak kalangan ingin terlibat dalam berbagai kegiatan pembinaan.
Sebuah kerjasama antara lain telah dilakukan sebuah perusahaan publik dengan Lapas Perempuan Tangerang. Ada kerjasama guna meningkatkan kualitas produk yang proses produksi, yang selama ini sudah berjalan lama.
Peningkatan produksi perlu dilakukan karena warga binaan juga memiliki kreativitas, keuletan dan dapat menghasilkan banyak produk berkualitas. Selain itu, pembinaan ini penting diinformasikan kepada masyarakat. Apa yang dihasilkan dari dalam lapas juga memiliki kualitas. Citra warga binaan sebagai orang terbuang harus dihilangkan.
Lapas Perempuan Tangerang tergolong lapas yang banyak menggelar program pembinaan kemandirian dan pemberian keahlian untuk warga binaan. Kerja sama terus dilakukan dengan berbagai lembaga. Mulai dari lembaga nirlaba di tanah air maupun luar negeri, universitas, dan berbagai organisasi lain.
Selain pembinaan produksi, ada juga program Bina Santri Lapas (BSL). Ini merupakan program pembinaan keagamaan bagi warga binaan di lapas. Kepala Lapas Perempuan Tangerang Herlin Candrawati mengatakan, jenis program terus ditingkatkan, agar membuka banyak kesempatan agar kemampuan dan kemandirian warga binaan berkembang.
“Pembinaan yang kami lakukan tentu tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh masyarakat. Masyarakat merupakan bagian dari tiga pilar Sistem Pemasyarakatan dalam pembinaan warga binaan, yaitu pemerintah, warga binaan dan masyarakat,” katanya.