Jasa Marga Catat 1,6 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Tahun Ini
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani, mengatakan bahwa mudik Lebaran 2019 terjadi hal yang tidak biasa dibanding dengan tahun sebelumnya, yakni masih adanya masyarakat yang melakukan mudik pada hari pertama maupun kedua Lebaran.
Padahal jumlah pemudik tahun ini melonjak signifikan, yakni mencapai 1,6 juta kendaraan pemudik dari tahun sebelumnya yang hanya 1,28 juta. Pada tahun sebelumnya, arus mudik hanya dihitung hingga H-1 Lebaran sedangkan tahun ini hingga Lebaran hari ke-2.
"Kalau kita hitung ternyata H1, H2, pemudik masih sangat banyak. Jadi, biasanya kan H-1, H1, H2 silaturahmi, ini enggak, H1, H2 masih mudik. Dua hari itu 140 ribu lebih lewat Tol Jakarta Cikampek," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019.
Menurut dia, hal ini dipicu oleh keyakinan masyarakat terhadap arus mudik tahun ini yang akan lebih cepat dan lancar karena telah tersambungnya infrastruktur jalan tol, baik Tol Trans Jawa maupun Trans Sumatera.
"Karena mungkin masyarakat yakin bahwa perjalanan akan cepat jadi banyak yang mungkin salat Ied dulu atau silaturahmi ke pimpinan, baru mudik, jadi sangat tinggi (volume kendaraannya). Dua hari itu 140 ribu, 70 ribu per hari itu sangat tinggi," katanya.
Itupun yang kemudian menurutnya menyebabkan jumlah kendaraan saat arus balik menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah lalu lintas yang dicatat oleh Jasa Marga. Sehingga, kepadatan lalu lintas itu menyebabkan tersendatnya kendaraan.
"Pemudik membludak, peningkatannya sangat-sangat jauh. Kemarin itu arus balik tertinggi masuk ruas Jakarta Cikampek. Ada 166 ribu itu sepanjang sejarah tertinggi, sehingga ruas Jakarta Cikampek enggak mampu kalau satu jalur saja, makanya dilakukan one way," ujar Desi.