Cerita Ani Yudhoyono Minta Keluarga Pakai Batik saat Lebaran
- VIVA/Foe Peace
VIVA – Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono menyebut mendiang istrinya, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, berpesan kepadanya ingin sekeluarga mengenakan batik khusus saat Idul Fitri 1440 H. Meski sakit kanker darah, Ani ingin berlebaran bersama keluarga namun akhirnya wafat.
"Pesannya adalah, ‘Nanti kita lebaran di rumah sakit. Mari kita pakai batik itu di rumah sakit’. Saya juga akan memakainya," kata SBY, mengulangi pesan istrinya, kala dia berziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019.
Namun, SBY sempat meminta Ani tak usah repot-repot pakai batik saat lebaran kalau masih dirawat, karena hal itu akan membuatnya kelelahan sehingga harus gonta-ganti busana, sementara dia wajib mengenakan pakaian khusus pasien rumah sakit.
Tapi Ani kukuh ingin menggunakan batik warna hitam dengan motif Sawunggaling, sebuah burung mitos yang terbang ke surga. Ani kukuh karena justru masih dirawatlah dia ingin mengenakannya, termasuk semua anggota keluarga. Dia juga ingin berfoto bersama dengan berpakaian batik itu.
Ringkas cerita, SBY akhirnya pasrah dan menuruti keinginan Ani. Batik dipesan dan setelan-setelan untuk masing-masing anggota keluarga selesai dijahit dua minggu kemudian. SBY sempat menunjukkan batik sudah berwujud kemeja kemudian dipakai di depan Ani. Begitu pula anak-anak dan para menantunya.
Meski begitu ada satu kain batik yang belum dijahit, yaitu batik untuk Ani, mengingat kondisi Ani yang saat itu tengah menjalani proses pemulihan sehingga tak memungkinkan baju dijahit. Akhirnya, batik pun tak dijahit untuk dijadikan pakaian Ani lebaran karena dia lebih dulu wafat.
Bahan batik itu kemudian sempat dipakai untuk menutup jenazah Ani di Singapura. Kini batik itu telah menjadi pakaian lebaran yang dipakai cucu SBY yang juga putri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Almira Tunggadewi Yudhoyono.
"Ada satu kain masih utuh yang belum dijahit, yang sekarang dipakai oleh cucu almarhumah, putri dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan," ujarnya.