Anaknya Tewas Tertembak, Ayah Farhan: Kita Tidak Radikal

Ayah dari Farhan Syafero, Syafri Alamsyah.
Sumber :
  • VIVA/ Zahrul Darmawan.

VIVA - Suasana duka tampak menyelimuti kediaman keluarga besar Farhan Syafero, salah satu korban yang tewas akibat kerusuhan di Petamburan, Jakarta Pusat. Farhan diduga kuat meregang nyawa akibat peluru menembus lehernya pada Rabu 22 Mei 2019.

Pantauan VIVA melaporkan, isak tangis keluarga dan beberapa kerabat pun pecah ketika menyambut jenazah Farhan di rumah duka di Jalan Pramuka, RT 3/7 Kampung Rawa Kalong, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat. Syafri Alamsyah, sang ayah mengatakan, Farhan adalah korban dari ketidakadilan. Ia pun berharap, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi warga Indonesia.

“Saya bangga dengan anak saya. Pemerintah pejabat-pejabat harus sadar, ini ada penembakan secara tidak manusiawi seperti ini. Ini artinyakan berarti tidak dilihat sebagai warganya, sebagai rakyat, hanya dilihat sebagai musuh padahal kita demokrasi. Menuntut kebebasan berpendapat, tidak radikal,” katanya.

Syafri menilai pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini adalah pemerintah. “Yang paling bertanggung jawab itu pertama Jokowi, kedua Megawati, ketiga Menkopolkam termasuk Moeldoko. Itu jenderal-jenderal kekuasaan lama yang masih ingin menguasai kekayaan duniawi. Saya bangga dengan putra saya, saya bangga. Allahu Akbar.”

Di mata keluarga, Farhan adalah sosok pria yang bertanggung jawab dan sangat rajin beribadah. Ia bahkan rutin mengikuti pengajian di Majelis Nurul Musthofa dan senang bergaul dengan para habaib atau ulama. Peristiwa kematian Farhan baru diketahui keluarga tadi pagi, sekira pukul 05:00 WIB.

Rencananya, Farhan akan dimakamkan tak jauh dari rumah duka di kawasan Cinere, Depok. Farhan, pria 31 tahun itu meninggalkan satu orang istri dan dua anak yang masih sangat kecil.

Lihat video pecahnya bentrok antara massa dengan petugas keamanan di bawah ini: